logo Kompas.id
OlahragaMerah Putih Berkibar di UMTB
Iklan

Merah Putih Berkibar di UMTB

Oleh
· 2 menit baca

CHAMONIX, RABU — Bendera Merah Putih berkibar di hajatan terbesar ajang lari trail dunia Ultra-Trail du Mont-Blanc di Chamonix, Perancis, yang berlangsung sejak Senin (28/8) hingga Minggu (3/9). Dalam lomba ke-15 kali ini, pelari tuan rumah François D\'Haene merebut podium pertama untuk ketiga kalinya dengan waktu 19 jam 1 menit, mendahului Kilian Jornet dari Spanyol, yang berada di posisi kedua.Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB) sering disebut sebagai ajang tertinggi ultra trail menempuh jarak 166,9 kilometer mengelilingi pegunungan Mont Blanc yang dimulai dari kota wisata Chamonix, Perancis. Para pelari harus melintasi pegunungan bersalju tersebut yang melintasi perbatasan Italia dan Swiss sebelum kembali ke Chamonix dengan menempuh berbagai tanjakan yang mencapai 10.253 meter. Sejak 2006, UTMB melombakan beberapa kategori lomba yang berbeda jarak ataupun tantangan.Indonesia mengirimkan beberapa pelari trail-secara swadaya-dalam beberapa kategori di ajang UTMB ini. Mereka yang berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di garis finis adalah tim La Petite Trotte à Léon (PTL) Indonesia yang terdiri dari Hendra Wijaya, Fandhi Achmad, dan Muhammad Dzaki, serta tim Anak Bawah ID, yakni Abdul Aziz Dermawan, Eni Rosita, dan Alan Maulana yang berlomba dalam race PTL sejauh 300 km dengan elevation gain 28.000 meter. Sementara dari perorangan, Arief Wismoyono berlomba di kategori UTMB sejauh 166 kilometer, serta Azis, Alan, dan Arief, pelari dari komunitas lari trail Bandung Expoler (Bandrex). Pelari trail lainnya, Geryno dari Run for Indonesia (RFI) Trail, mengikuti kategori Orsières-Champex-Chamonix (OCC) sejauh 53 km dengan elevation gain +3.300 meter.Sementara dua pelari Bandrex lainnya, yakni Novita Wulandari yang turun di kategori Courmayeur-Champex-Chamonix (CCC, 101 km) serta Rhenaldi Firdaus di kategori Sur les Traces des Ducs de Savoie (TDS) sejauh 119 km tidak berhasil finis (DNF) karena alasan kesehatan. Kondisi badan Rhenaldi drop di Kilometer 84,83 terkena badai Domini sehingga tim medis tidak mengizinkan dirinya untuk melanjutkan race. "Kondisi badan saya tiba-tiba drop, sempoyongan, menggigil dan batuk-batuk," kata Novita. Dia terhenti selepas pos La Fouly menuju Champex (turunan)."Sangat menyenangkan dan menegangkan. Bener-bener pengalaman seru. Treknya curam dan bahaya, salah langkah bisa masuk jurang," kata Alan, yang juga juara Tambora Challenge 2015.Menurut Arief, pencapaiannya di UTMB itu ibarat kado karena pada Senin (3/9) istrinya melahirkan anak pertamanya. Pemegang peringkat ketiga Indonesia Asia Trail Grandmaster itu mengatakan, persiapan sekitar empat bulan dan aklimatisasi yang cukup berperan besar. "Saya datang ke Chamonix dua minggu sebelum perlombaan untuk aklimatisasi," katanya. (USH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000