logo Kompas.id
OlahragaRp 10 Miliar untuk Biayai...
Iklan

Rp 10 Miliar untuk Biayai Atlet di Kuala Lumpur

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menyediakan dana Rp 10 miliar untuk memenuhi kebutuhan kontingen saat bertanding di ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017. Dana itu antara lain untuk membayar biaya transportasi, akomodasi, serta kebutuhan lain selama atlet berada di Kuala Lumpur, Malaysia. "Anggaran Rp 10 miliar itu sudah ada, sebagian sudah terserap untuk membeli tiket dan membayar akomodasi atlet di Kuala Lumpur," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, Rabu (6/9), di Jakarta.Menurut Gatot, pemerintah saat ini berupaya menuntaskan persoalan honorarium dan peralatan bertanding. Dari 250 atlet paralimpiade, 10 orang di antaranya mengalami keterlambatan honorarium dan sudah diupayakan penyelesaiannya. Sementara terkait peralatan bertanding atlet, akhir pekan ini akan segera dikirimkan ke pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Solo, Jawa Tengah."Hambatan muncul saat lelang (peralatan bertanding), tetapi kini semua barang sudah ada di gudang dan akhir pekan ini segera dikirim ke Solo," katanya.Sejauh ini, persiapan atlet yang akan berlaga di ASEAN Para Games 2017 tidak semuanya terpusat di Solo. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Raja Sapta Oktohari mengatakan, kesulitan dana akibat ketiadaan bantuan dari pemerintah membuat atlet balap sepeda paralimpiade berlatih secara mandiri di tempat terpisah. Itu pun dengan biaya sendiri. Latihan yang tidak terpusat itu menyulitkan pelatih dalam memantau perkembangan atlet. "Masih ada atlet yang berlatih mandiri dan terpencar-pencar," kata Okto.Ketua Komite Balap Sepeda Paralimpiade ISSI Puspita Mustika mengatakan, ada empat pebalap sepeda paralimpiade yang berlatih mandiri. Mereka meliputi Muhammad Fadli yang berlatih di Sentul (Jawa Barat), Saori Sufyan berlatih di Bandung (Jabar), serta dua pebalap sepeda tangan Ni Kadek Karya Dewi dan I Wayan Damai yang berlatih di Bali. Menurut Puspita, semua biaya latihan ditanggung sendiri oleh atlet dan pelatih mereka. Keempat atlet balap sepeda paralimpiade itu luput dari bantuan pemerintah karena secara struktural mereka seharusnya berada di bawah NPC. Namun, balap sepeda paralimpiade dibentuk ISSI yang berada di bawah naungan Komite Olimpiade Indonesia. "Dua lembaga ini belum sinkron," ujar Puspita.Terkait dana yang dikeluarkan atlet untuk latihan mandiri itu, Gatot mengatakan, pemerintah berjanji akan menggantinya, terhitung dua minggu setelah tanggal 8 September. ASEAN Para Games 2017 berlangsung di Kuala Lumpur pada 17-23 September mendatang. (IND)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000