logo Kompas.id
OlahragaPSG dan City Balik Melawan...
Iklan

PSG dan City Balik Melawan Tebas

Oleh
· 3 menit baca

MANCHESTER, KAMISParis Saint-Germain dan Manchester City membantah telah menggunakan "doping keuangan" dalam belanja pemain selama musim panas ini. Kedua klub terboros di dunia pada bursa transfer itu pun melawan balik Presiden Liga Spanyol Javier Tebas yang telah melayangkan tuduhan itu. Tidak hanya menuduh, Tebas juga berencana membawa masalah ini ke Uni Eropa jika UEFA tidak segera merespons. "Saya tak bermaksud mendorong PSG atau City agar dikeluarkan dari kompetisi Eropa, tetapi jika hal ini dibiarkan, industri sepak bola ke depan akan semakin rusak," kata Tebas dalam acara Soccerex Global Convention di Manchester, Inggris, Rabu (6/9). Tuduhan Tebas itu terkait pembelian Neymar dari Barcelona oleh PSG senilai 222 juta euro atau sekitar Rp 3,5 triliun. Menjelang ditutupnya jendela transfer musim panas, PSG kembali mendapatkan striker Kylian Mbappe dengan status pemain pinjaman. Namun, "Les Parisiens" memiliki opsi untuk membeli Mbappe dan membayar 180 juta euro atau Rp 2,8 triliun pada tahun depan ketika masa pinjaman habis.City juga mendapat sorotan setelah membelanjakan 242 juta euro atau Rp 3,8 triliun selama bursa transfer musim panas kemarin. Menurut Tebas, baik PSG maupun City bisa mendapatkan modal besar karena suntikan dana tidak langsung dari negara melalui pemilik klub. PSG mendapat dana dari Qatar, sedangkan City dari Uni Emirat Arab. Menurut Tebas, setiap klub harus mematuhi aturan keseimbangan neraca keuangan (financial fair play/FPP) yang diterapkan UEFA. Namun, PSG seolah "menertawai" aturan itu.Akibat dari "doping keuangan" klub itu, kata Tebas, industri sepak bola akan goyang. Nilai transfer pemain akan terus melonjak dan kesenjangan antara klub kaya dan miskin akan semakin lebar. Menanggapi tuduhan itu, PSG mendapat dukungan dari Liga Sepak Bola Profesional (LFP) Perancis, badan yang mengelola Liga Perancis. "Kami mengecam pernyataan yang dilontarkan Tebas. Pernyataan itu sangat menghina kami," kata LFP melalui pernyataannya, Kamis (7/9). LFP menegaskan bahwa hanya UEFA yang mampu memutuskan apakah klub bersalah atau tidak. Saat ini, UEFA juga sedang menjalankan investigasi untuk mengetahui neraca keuangan PSG.Adapun City mengancam akan menuntut Tebas secara hukum. "Pernyataan Tebas sangat miskin informasi dan bagian sebuah kisah fiksi," kata juru bicara City. Aturan baru transferTerkait pembenahan proses transfer pemain, Presiden UEFA Aleksander Ceferin mendukung wacana pemangkasan masa bursa transfer pemain agar klub mendapat kepastian. Jendela transfer pemain diupayakan ditutup sebelum liga-liga di Eropa bergulir. Selama ini, jendela transfer pemain masih terbuka meski liga telah bergulir. Hal itu membuat klub rentan kehilangan pemain kunci sehingga bakal kesulitan mencapai target musim itu. "Tidak bagus juga jika seseorang pemain membela klub A saat liga bergulir dan kemudian pindah ke klub lain saat jendela transfer ditutup," kata Ceferin.(AP/AFP/Reuters/DEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000