logo Kompas.id
OlahragaSemangat Juang Pebulu Tangkis ...
Iklan

Semangat Juang Pebulu Tangkis Belia

Oleh
· 3 menit baca

Bukan perkara mudah menembus Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017. Selain mempunyai kemampuan yang baik, bakat istimewa, dan fisik kuat, atlet juga harus memiliki mental juara serta kemauan keras untuk berkembang. Hal itu menjadi modal atlet tampil di babak final yang akan bergulir di GOR Djarum, Kudus, 8-10 September.Alfa Wahyudinata (10), peserta audisi asal Purwokerto, Kabupaten Banyumas, hampir saja angkat tangan saat melawan Fardhan Zaki Wibisono (Surabaya) pada semifinal fase turnamen, Kamis (7/9). Pukulan dan penempatan koknya sering melenceng sehingga gagal melewati net. Pelatih PB Bina Prestasi Purwokerto Lilij memotivasi Alfa dari pinggir lapangan. "Ayo Alfa! Fokus, fokus! Percaya diri!" katanya. Pelan tetapi pasti, Alfa bangkit. Pelajar kelas V SD Negeri 2 Purwokerto Lor itu pun mengemas kemenangan 21-8, 21-16. Alfa pun menjadi bagian dari 29 peserta yang lolos ke tahap final. Sebanyak 17 di antaranya lolos melalui pilihan tim pencari bakat PB Djarum yang berisi para legenda bulu tangkis Indonesia. "Saya senang bisa lolos. Kemenangan ini saya persembahkan untuk orangtua," kata Alfa. Alfa merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Orangtuanya pedagang nasi rames dengan pendapatan pas-pasan. Tanpa didampingi orangtua, Alfa menempuh perjalanan dari Purwokerto ke Kudus demi tiket beasiswa PB Djarum. Harapan Alfa untuk bergabung dengan PB Djarum berkali-kali pupus, tetapi berkali-kali pula dia bangkit. Setelah gagal pada audisi di Purwokerto 2015, 2016, dan 2017, Alfa mencoba di Kudus pada 2016 dan 2017. Mencapai babak final merupakan pencapaian terbaik Alfa karena biasanya dia tersingkir di babak pertama dan kedua.Lilij menuturkan, Alfa berbakat dan selalu berlatih dengan disiplin. Namun, Alfa mempunyai sifat pemalu dan penakut. Saat menjalani turnamen dengan banyak penonton, Alfa kerap tampil gugup sehingga pukulannya sering mati sendiri. "Sebagai pelatih, ini menjadi tantangan saya bagaimana mengarahkan anak-anak keluar dari kelemahan mereka masing-masing. Begitu mempunyai semangat dan tampil percaya diri, saya yakin Alfa bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya di babak final," ujar Lilij.Sikap pantang menyerah juga ditunjukkan Farell Devta Abhirama (10), juga dari Purwokerto. Meski sudah melawan habis-habisan, dia takluk dari Fardhan Zaki, 28-30, 20-22 di babak ketiga. "Saat skor ketat, saya bermain gugup," kata Farell.Meski kalah, Farell dipilih tim pencari bakat melaju ke babak final. Zaki, yang kalah dari Alfa, juga mengantongi super tiket untuk ke babak final.Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum Christian Hadinata mengatakan, bakat dan kemampuan bukan satu-satunya kunci keberhasilan saat audisi. "Kami juga menilai semangat juang mereka ketika bertanding. Saat skor tertinggal, misalnya, kami mempertimbangkan usaha atlet tetap berusaha untuk membalikkan keadaan," katanya. (DNA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000