logo Kompas.id
OlahragaTenis AS Menuju Arah yang...
Iklan

Tenis AS Menuju Arah yang Benar

Oleh
· 3 menit baca

Tenis Amerika Serikat dalam beberapa tahun ini dikritik karena hanya mengandalkan Williams bersaudara dan Andy Roddick. Namun, kini semifinal tunggal putri Grand Slam AS Terbuka 2017, yang menjadi ajang persaingan petenis-petenis tuan rumah, diharapkan menjadi awal lahirnya generasi baru tenis AS.Petenis putri AS, Coco Vandeweghe (25 tahun) dan Madison Keys (22), lolos ke semifinal setelah masing-masing memenangi perempat final di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Rabu (6/9). Dua petenis AS lain, Venus Williams (37) dan Sloane Stephens (24), sehari sebelumnya juga memastikan lolos ke semifinal. Kehadiran empat petenis putri tuan rumah di semifinal itu serupa dengan AS Terbuka 1981. Saat itu empat petenis AS, yakni Tracy Austin, Chris Evert, Martina Navratilova, dan Barbara Potter, tampil di semifinal. Austin, yang menang atas Potter di semifinal, menjadi juara setelah mengalahkan Navratilova pada laga final.Kecuali Venus, yang telah meraih tujuh gelar juara Grand Slam termasuk AS Terbuka 2000 dan 2001, prestasi Vandeweghe, Keys, dan Stephens belum setara dengan nama besar Navratilova dan kawan-kawan pada era 1980-an. Sementara di tunggal putra, publik AS masih menanti lahirnya penerus Roddick, petenis nomor satu dunia dan juara AS Terbuka 2003. Di Flushing Meadows tahun ini, petenis AS, Sam Querrey (29), hanya meraih hasil terbaik dengan tampil di perempat final. "Di kursi ini, saya sering mendengar betapa buruknya tenis AS. Namun, fakta bahwa saat ini ada semifinal yang semuanya petenis AS dan akan menjadi final, serta ada Sam, Amerika telah memperlihatkan lahirnya petenis-petenis baru," komentar Keys.Keys melengkapi kemenangan tiga petenis lain setelah mengalahkan Kaia Kanepi (Estonia), 6-3, 6-3. Di semifinal, dia akan menghadapi Vandeweghe yang menyingkirkan petenis nomor satu dunia, Karolina Pliskova (Ceko), 7-6 (4), 6-3. Atas kekalahan itu, posisi Pliskova di puncak peringkat akan digantikan juara Wimbledon, Garbine Muguruza (Spanyol), mulai awal pekan depan."Ini adalah proses, setiap orang memiliki jalannya sendiri," kata Kathy Rinaldi, mantan petenis yang saat ini menjadi pelatih kepala USTA dan kapten tim Piala Fed AS. "Budaya tenis di sini sudah sangat bagus. Mereka bersaing dengan sehat. Kehadiran Venus dan Serena juga menjadi inspirasi," lanjutnya.Kehadiran Williams bersaudara, yang selalu berada di papan atas persaingan tenis dunia sejak 1999, juga dikatakan mantan petenis Australia, Pat Cash, memberikan dampak positif pada tenis AS. Cash, yang saat ini melatih Vandeweghe, mengatakan, setiap petenis putri memiliki keinginan untuk menjadi seperti Venus dan Serena."Bagi saya, hanya satu semifinal antara sesama petenis AS sudah membanggakan, tapi tentu akan menyenangkan jika kalian menulis semifinal yang menghadirkan semua petenis AS," ujar Vandeweghe saat konferensi pers. Ini menjadi semifinal kedua Vandeweghe di arena Grand Slam setelah Australia Terbuka, Januari."Saya sangat bangga atas pencapaian kami hingga saat ini. Tenis AS menuju arah yang tepat," komentar Keys.Bagi Keys yang dilatih Lindsay Davenport, petenis nomor satu dunia pada 1998, pencapaiannya di semifinal AS Terbuka itu bagai mimpi. Sebelumnya ia harus menjalani dua kali operasi pergelangan tangan kiri dalam 10 bulan terakhir. Keys bahkan berpikir tak mungkin bisa memenangi pertandingan lagi.Serupa dengan Keys, Stephens tak menyerah ketika harus menjalani operasi telapak kaki kiri dan absen dari kompetisi selama 11 bulan. Peringkatnya turun dari ke-35 dunia, awal 2017, menjadi ke-957, tujuh bulan kemudian. Sementara Venus akan kembali ke peringkat kelima dunia sejak 2011, tahun ketika dia didiagnosis sindrom Sjogren\'s, penyakit yang mengurangi kekebalan tubuhnya."Kuncinya adalah seberapa besar kecintaan kita pada olahraga ini. Itu semakin terasa saat saya tak bisa bertanding," ujar Keys. (ap/afp/reuters/iya)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000