JAKARTA, KOMPAS — Pelari nasional Agus Prayogo memetik pelajaran berharga dari penampilannya pada tiga nomor lomba SEA Games Kuala Lumpur 2017. Kini, pelari spesialis jarak jauh itu menatap perburuan prestasi selanjutnya di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Ditemui seusai mengikuti lomba lari Danamon Run di Pantai Festival, Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, Minggu (10/9) pagi, Agus mengatakan, kelembapan udara di Kuala Lumpur memengaruhi penampilannya. ”Selain itu, lawan juga melakukan persiapan dengan lebih baik. Menghadapi Asian Games, persiapan saya harus lebih maksimal,” ujar Agus.
Di SEA Games Kuala Lumpur, Agus Prayogo mengemas 1 medali emas (nomor lomba 10.000 meter), 1 perak (maraton), dan 1 perunggu (5.000 meter). Pada lomba maraton, Agus takluk dari pemegang gelar juara maraton sejak SEA Games Singapura 2015, Guillaume Soh Rui Yong asal Singapura, yang merupakan sahabatnya.
Ketika Kompas mengunjungi pemusatan latihan nasional lari jarak jauh di kawasan perkebunan teh Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, awal Agustus lalu, Agus menuturkan, ia telah menjalin hubungan baik dengan Soh Rui Yong sejak 2009. ”Dia selalu mengikuti perjalanan karier saya. Dia terinspirasi, termotivasi, hingga akhirnya menjadi kompetitor saya,” ujar Agus.
Sejak setahun sebelum SEA Games 2017 bergulir, Soh Rui Yong berlatih di Amerika Serikat dan Kenya. Iklim kompetisi yang terbangun dengan baik didukung penerapan ilmu keolahragaan mendukung penampilan Soh Rui Yong.
”Beberapa kali Soh Rui Yong juga menyatakan ingin berlatih di Pangalengan, tetapi belum kesampaian,” ujar Agus.
Agus mengatakan, hasil SEA Games 2017 menunjukkan pentingnya persiapan jangka panjang sebelum lomba. Mengingat persaingan ketat, selanjutnya Agus hanya akan fokus pada satu nomor lomba di Asian Games 2018 karena persaingan akan lebih ketat dibandingkan dengan SEA Games. Namun, nomor lomba yang akan diikuti belum diputuskan.
”Target saya tidak muluk-muluk, yaitu memperbaiki catatan waktu pribadi terbaik,” ujar Agus.
Pemulihan tubuh
Keikutsertaan Agus pada Danamon Run merupakan bagian dari usaha untuk menjaga kebugaran tubuh. Bersama sekitar 3.900 peserta, Agus berlari menyusuri Pantai Festival Ancol. Berlomba di kategori 15 kilometer, Agus membukukan catatan waktu 49 menit. Dia tampil sebagai juara dan berhak mengantongi hadiah Rp 15 juta.
Menurut Agus, konsep Danamon Run cukup unik karena peserta bebas menentukan jarak lari yang diikuti begitu melewati garis start. ”Ketika kita lari, kita harus mendengarkan kondisi tubuh. Apakah kita siap untuk berlari pada jarak tertentu. Danamon Run sangat menarik karena peserta bisa menentukan jarak berlari sesuai kondisi tubuhnya pada hari itu,” kata Agus.
”Ini juga lari jarak jauh pertama saya, 15 kilometer, setelah mengikuti SEA Games Kuala Lumpur 2017. Ini saya lakukan untuk berlari santai. Semua dilakukan demi mendapatkan kondisi yang stabil sebelum latihan intensif dimulai,” tutur Agus.
”Karena masih pemulihan, saya belum berlatih intensif. Kemungkinan latihan kembali diadakan di pertengahan September ini,” tuturnya.
Ajang lari Danamon Run bergulir mulai pukul 05.30. Sejak melewati garis start, para peserta dapat memilih jarak lari yang ditempuh, yaitu 3K, 5K, 7K, 10K, dan 15K. Ajang lari ini memperebutkan hadiah lebih dari Rp 400 juta.
Chief Marketing Officer Danamon Toni Darusman berharap kebebasan menentukan jarak lari bisa membangkitkan semangat para pelari. (DD12/DNA)