BEKASI, KOMPAS — PB Percasi akan terus menghadiahi pecatur yunior Indonesia yang berprestasi dengan pertandingan melawan pecatur internasional. Hal itu untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan membangun mental.
”Kami tidak memberi hadiah uang untuk pemain. Apabila pecatur muda meraih prestasi, kami akan menghadiahkan pertandingan-pertandingan melawan pemain papan atas internasional,” ujar Eka Putra, Pembina PB Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), saat pembukaan pertandingan persahabatan beregu antara pecatur muda Indonesia dan Filipina, Minggu (10/9), di gedung Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Eka, yang terpenting bagi pemain muda adalah pengalaman, bukan uang. Eka ingin pecatur muda bisa belajar dari lawan-lawan yang hebat. ”Dulu, ketika Irene belum menjadi grand master (GM), kami buat pertandingan dia melawan GM. Hasilnya sekarang Irene bisa menjadi grand master wanita,” kata Eka.
Eka pun menjanjikan dalam waktu dekat akan ada pertandingan serupa. Namun, pecatur yang akan bertanding masih akan diseleksi.
Sementara itu, Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto mengatakan akan memfokuskan catur Indonesia pada pembinaan. Namun, hal itu akan disesuaikan dengan kemampuan dana PB Percasi. ”Kalau kami bisa, akan kami usahakan pembinaan terus. Akan tetapi, tergantung dananya ada atau tidak,” ucap Utut.
Tim catur yunior Indonesia saat ini sedang berlaga dalam duel melawan tim yunior Filipina pada ”Laga Catur Juara Masa Depan”, 10-12 September 2017, di gedung Sekolah Catur Utut Adianto. Pada hari pertama, Minggu, Indonesia kalah tipis dari Filipina dengan poin akhir 1-3. Poin itu berasal dari tujuh kemenangan, satu seri, dan delapan kekalahan pecatur Indonesia. (DD06)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.