Untuk Hemat Anggaran, Inasgoc Pangkas Jumlah Siaran Langsung
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelaksana Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) akan mengurangi jumlah siaran langsung pertandingan pada perhelatan Asian Games 2018. Pengurangan jumlah siaran langsung terjadi jika dibandingkan dengan perhelatan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Hal itu dilakukan untuk menyiasati defisit anggaran yang saat ini dihadapi Inasgoc.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk perhelatan Asian Games, dalam RAPBN 2018, pemerintah hanya mengalokasikan anggaran senilai Rp 1,79 triliun. Padahal, Inasgoc meminta tambahan dana dari pemerintah senilai Rp 2,959 triliun dari total anggaran yang dibutuhkan senilai Rp 5,8 triliun. Selain dari APBN, Asian Games 2018 juga akan dibiayai oleh sponsor.
”Untuk broadcasting (penyiaran), sebagai penyelenggara, kita diwajibkan menyiarkan (siaran langsung pertandingan). Pada penyelenggaraan Asian Games Incheon 2014, jumlah yang disiarkan 61-69 disiplin olahraga. Dengan anggaran yang ada, kami hanya mampu menyiarkan 41-42 disiplin olahraga. Untung saja sudah disetujui (oleh Dewan Olimpiade Asia/OCA),” tutur Ketua Inasgoc Erick Thohir saat menjadi pembicara dalam dialog dengan tema ”Semangat Menuju Asian Games 2018” di Jakarta, Selasa (19/9).
Acara tersebut diselenggarakan harian Kompas bekerja sama dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. Turut hadir sebagai pembicara Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Satuan Tugas Infrastruktur Asian Games 2018 Jakarta-Palembang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso Ernawi, pengamat olahraga Indonesia Ian Situmorang, serta atlet lari Agus Prayogo.
Thohir menyampaikan, kualitas penyiaran Asian Games 2018 harus prima. Hal itu karena untuk pertama kalinya kemungkinan perhelatan Asian Games 2018 juga akan disiarkan di beberapa negara di Amerika Latin.
”Kira-kira ada 16 negara. Itu karena ternyata banyak warga negara Jepang, misalnya, yang ada di Brasil, Peru, dan negara lain. Juga warga negara Asia lainnya yang banyak bermigrasi ke sana. Bahkan, ada kemungkinan beberapa stasiun TV di Amerika juga akan menayangkan, misalnya TV Korea di Amerika, dan lain-lain,” tutur Thohir.
Ihwal defisit anggaran yang dihadapi Inasgoc, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, hari ini dirinya bersama beberapa kementerian atau lembaga lain telah mengikuti rapat dengan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Rapat itu membahas kebutuhan tambahan dana yang dibutuhkan pada tahun 2018. (DD14)