Angin Kencang Menjadi Tantangan di Combiphar Players Championship
Oleh
DD05
·2 menit baca
20170920DD05-- Angin Kencang Menjadi Tantangan di Combiphar Players Championship
JAKARTA, KOMPAS-- Kondisi angin kencang dan jumlah green speed di atas 10 menjadi salah satu tantangan di Combiphar Players Championship. Turnamen ini akan diselenggarakan di New Kuta Golf Club, Bali pada 11-14 Oktober 2017.
Pegolf profesional Indonesia George Gandranata mengatakan, dirinya sudah memiliki strategi untuk menghadapi kondisi lapangan dalam turnamen kali ini. Menurut George, turnamen kali ini cukup menantang karena green speed kemungkinan di atas 10.
"Persiapan sudah saya lakukan semaksimal mungkin, saya pernah bermain di New Kuta Golf dan anginnya cukup kencang. Apalagi jika greennya sampai 12, akan cukup menantang karena harus naik-turun. Persiapannya dengan latihan low shot dan akan lebih memanfaatkan short game. Selai itu, hybird shot harus dipertajam," kata George dalam Konferensi Pers Combiphar Players Championship di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu (20/9).
Konferensi pers kali ini dihadiri juga Chairman of Asian Tour Jimmy Masrin dan Chairman of Professional Golf AssociationTour of Indonesia (PGATI) Johannes Darmawan. Selain itu, CEO Combiphar Michael Wanandi dan General Manager of New Kuta Golf Bagus W. Kurniadji juga turut hadir.
Jimmy mengatakan, turnamen kali ini kemungkinan akan diikuti oleh 144 pemain professional. Jika peminatnya cukup banyak, maka akan ditambah menjadi 156 pemain. Indonesia mendapat jatah 50 slot. Dalam kompetisi kali ini akan memperebutkan pemenang tunggal dengan total hadiah USD 100.000.
"Hadiahnya cukup besar, termasuk dalam lima terbesar hadiah uang di turnamen Asian Development Tour (ADT). Hadiah ini cukup untuk menarit minat pegolf profesional untuk ikut serta," kata Jimmy.
Michael mengatakan, turnamen kali ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kompetisi antara pemain Indonesia dengan pemain internasional. "Ini merupakan turnamen kedua dari Players Championship yang diagendakan oleh ADT. Turnamen pertama diselenggarakan di Singapura dan dimenangkan oleh pegolf Thailand, Itthipat Buranatanyarat, akhir Januari lalu," kata Michael.
Modal utama
Kemenangan melawan Malaysia dalam turnamen “IGT-PGM Championship 2017” menjadi modal bagi pegolf Indonesia untuk bertanding. George beharap dalam turnamen Combiphar Players Championship ini, ada pemain Indonesia yang bisa menjadi juara.
"Pegolf Indonesia sudah berkembang dari 2-3tahun yang lalu. Mereka sudah banyak bertanding di turnamen dan meningkat skillnya," kata George.
Johannes mengatakan, 12 pegolf Indonesia yang bertanding melawan Malaysia akan ikut serta kembali dalam turnamen kali ini. "Persiapan pemain Indonesia sudah cukup baik dan diharapkan turnamen kali ini bisa meningkatkan skill pegolf Indonesia," kata Johannes. (DD05)