logo Kompas.id
OlahragaIndonesia Borong Tiga Gelar...
Iklan

Indonesia Borong Tiga Gelar Juara Dunia

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional paralayang Indonesia memborong tiga gelar juara dunia paralayang 2017, Sabtu (23/9). Meski tidak memenangi satu pun nomor ketepatan mendarat dalam Kejuaraan Dunia Paralayang Seri Ke-4 di Slovenia pada akhir pekan lalu, total nilai Elisa Manueke (perorangan putra), Rika Wijayanti (perorangan putri), dan Garuda Prima 2 (beregu) tak terkejar lawan."Dalam sejarah paralayang dunia, baru kali ini atlet dari negara yang sama menyabet gelar juara dunia di tahun yang sama, di tiga nomor berbeda. Berlomba dalam cuaca yang sangat dingin, mereka tampil maksimal dan menyabet tiga gelar juara dunia sekaligus," ujar Wahyu Yudha, selaku manajer tim nasional paralayang Indonesia yang saat dihubungi berada di Slovenia, Minggu.Kejuaraan Dunia Paralayang 2017 berlangsung dalam empat seri yang digelar di Indonesia (7-9 Maret 2017), Serbia (7-9 April 2017), Kanada (21-23 Juli 2017), dan Slovenia (22-23 September 2017). Seri keempat yang digelar di Kobarid, Slovenia, itu menjadi seri terberat bagi para atlet paralayang Indonesia."Para atlet paralayang Indonesia terbiasa terbang tanpa memakai sarung tangan demi memperoleh pengendalian (handling) maksimal atas parasutnya. Karena berlomba dan terbang pada suhu 6 derajat celsius, para atlet Indonesia harus bersarung tangan. Adaptasi mereka bagus," kata pelatih Teguh Maryanto, saat dihubungi, Minggu. Atlet Eropa dominanMeski demikian, atlet paralayang Indonesia berhadapan dengan penguasaan medan atlet paralayang Eropa. Tak heran, Tomas Lednik dari Ceko memenangi nomor perorangan putra seri keempat itu dengan nilai 8 sentimeter (cm), disusul atlet Serbia, Goran Djurkovic (11 cm). Elisa Manueke yang mengantongi nilai 13 cm menduduki peringkat ketiga seri Slovenia itu. Nomor perorangan putri dimenangi atlet Ceko, Marketa Tomaskova (28 cm), diikuti Katie Lawrence (Inggris Raya, 34 cm). Dua atlet Indonesia, Andriana Lis dan Rika Wijayanti, berturut-turut menduduki peringkat ketiga dan keempat dengan nilai 51 cm dan 58 cm.Meski tak memenangi seri keempat itu, capaian Elisa dan Rika di Slovenia mengantar mereka menjadi juara dunia ketepatan mendarat paralayang. Dari empat seri kejuaraan dunia, Elisa mengantongi nilai 24 cm. Sementara Rika mengantongi nilai 81 cm. Di nomor beregu, tim Serbia memenangi seri Slovenia dengan nilai 74 cm, disusul tim Ceko (75 cm). Tim Garuda Prima 2 (Thomas Widyananto, Indra Lesmana, Ardi Kurniawan, Hening Paradigma) menjadi pemenang ketiga seri Slovenia dengan nilai 82 cm. Tim Garuda Prima 2 menjadi juara dunia beregu dengan akumulasi nilai 94 cm. "Tiga gelar juara dunia ketepatan mendarat itu modal berharga menuju Asian Games 2018. Dari enam nomor paralayang, empat di antaranya adalah nomor ketepatan mendarat," ujar Wahyu. (ROW)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000