logo Kompas.id
OlahragaPSSI-Pemerintah Perlu Berkaca ...
Iklan

PSSI-Pemerintah Perlu Berkaca soal Pencalonan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah dan PSSI perlu berkaca dan melakukan evaluasi menyeluruh sebelum mewujudkan rencana menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Indonesia diharapkan lebih dulu fokus keluar dari ketertinggalan prestasi sepak bola di Asia sebelum berniat menggelar hajatan akbar dunia itu. Pandangan itu disampaikan pengamat sepak bola nasional, Ahmad Fuad Afdhal, Senin (25/9), di Jakarta, terkait usulan Indonesia menggelar Piala Dunia. Di satu sisi, ia mengapresiasi semangat PSSI dan pemerintah yang berniat menggelar Piala Dunia 2034 di Tanah Air.Meski demikian, di lain pihak, ia mengingatkan besarnya tantangan dan potensi masalah yang dapat timbul dari ambisi besar itu. Masalah itu salah satunya soal konsekuensi anggaran.Bukan rahasia jika hajatan Piala Dunia membutuhkan dana sangat besar. Brasil, misalnya, menghabiskan 15 miliar dollar AS atau Rp 200 triliun demi Piala Dunia 2014. Adapun Qatar menganggarkan sedikitnya 10 miliar dollar AS atau Rp 133 triliun hanya untuk infrastruktur Piala Dunia 2022 seperti stadion. Dana sebesar itu bisa berdampak langsung pada keseimbangan ekonomi negara. "Semua negara tentu ingin menggelar Piala Dunia. Namun, tidak semuanya mau dan mampu menggelarnya. Brasil, misalnya, terjerat krisis ekonomi akibat itu. Padahal, itu sudah diingatkan Romario (mantan bintang Brasil)," ujar Afdhal.Afdhal juga menyoroti persoalan organisasi untuk menggelar hajatan olahraga paling bergengsi di dunia itu. Sejauh ini, ia belum melihat adanya kemampuan organisasi yang memadai di negara ini untuk menggelar hajatan itu. "Kita lihat saja persiapan Asian Games 2018 sejauh ini. Masih banyak masalah dan saling lempar tanggung jawab (panitia penyelenggara). Daripada menggelar Piala Dunia, lebih baik secara bertahap kita menggelar pentas yang lebih kecil dahulu, misalnya Piala Asia," ucap Afdhal. Dalam pertemuan anggota di Nusa Dua, Bali, Sabtu lalu, Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) merestui niat PSSI untuk menggelar Piala Dunia 2034. Thailand juga terpilih untuk mendampingi Indonesia sebagai tuan rumah.Ide itu juga didukung Presiden Joko Widodo. "Pak Presiden telah menyetujui itikad kita menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034," kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di Bina Graha, Jakarta, kemarin.Menurut Teten, pencalonan tuan rumah Piala Dunia itu diharapkan bisa memacu pembenahan dan peningkatan prestasi persepakbolaan di Tanah Air. Selain itu, Piala Dunia juga bisa memajukan sejumlah sektor lainnya, seperti pariwisata. Berdasarkan pengalaman di negara-negara yang telah menyelenggarakan Piala Dunia, perhelatan akbar itu dapat mendorong perbaikan infrastruktur dan pelayanan publik. Selain itu, negara tuan rumah juga mendapatkan keuntungan ekonomi, terutama dari sektor pariwisata.Penyelenggaraan Piala Dunia juga diyakini bisa memacu perbaikan prestasi sepak bola di Tanah Air. "Bagi Presiden, kesempatan ini (menjadi tuan rumah Piala Dunia) memang harus diambil. Itu akan melecut kita untuk berbenah, baik sarana maupun prestasi," kata Teten.Di lain pihak, jika terpilih sebagai tuan rumah, itu akan meningkatkan gengsi tim nasional dan euforia masyarakat sepak bola. Dengan menjadi tuan rumah, Indonesia berhak tampil di Piala Dunia. Indonesia, dengan nama Hindia-Belanda, dan masih dijajah Belanda, pernah tampil di ajang ini di Perancis 1938.Namun, Afdhal mengingatkan, Indonesia tidak sepatutnya tampil di Piala Dunia dengan sekadar "menumpang" status sebagai tuan rumah. Akan lebih membanggakan jika Indonesia lolos ke Piala Dunia dengan "keringat" sendiri alias berjuang di kualifikasi."Kita lihat kualitas timnas saat ini. (Peringkat) 10 besar Asia saja tidak masuk. Jangan nanti timnas kita malah jadi bulan-bulanan di Piala Dunia. Lebih baik kita fokus dahulu ke pembinaan pemain dan pembenahan prestasi ini," tuturnya. (NTA/JON)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000