logo Kompas.id
OlahragaMembina, Bukan "Membeli"...
Iklan

Membina, Bukan "Membeli" Pemain

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Putaran nasional Pertamina Piala Soeratin 2017 akan digelar di Yogyakarta dan Magelang, 14-28 Oktober. Turnamen sepak bola kategori U-15 dan U-17 itu diharapkan menjadi ajang pembinaan talenta muda, bukan sekadar mengejar gelar juara.Pengamat sepak bola Yusuf Kurniawan, Sabtu (7/10), mengatakan, Piala Soeratin sangat penting untuk ajang pembinaan pesepak bola muda di Indonesia. Ia mencermati selama perhelatan Piala Soeratin, dari tahun ke tahun, terdapat kecenderungan beberapa tim peserta lebih mengutamakan mengejar prestasi dengan cara instan daripada fokus membina pemain usia muda dari daerah asal tim tersebut.Yusuf mencontohkan, juara Piala Soeratin 2016, yakni Persab Brebes, merekrut sejumlah pemain dari Diklat Ragunan, seperti Egy Maulana Vikri, untuk memperkuat tim. Ia berharap tim-tim peserta Piala Soeratin dapat membuang jauh-jauh pemikiran pragmatis dan lebih memberdayakan pemain-pemain muda di daerah."Apa yang mau dibanggakan klub kalau di kompetisi usia muda berhasil juara karena "membeli" pemain, bukan membina. Sekarang semuanya serba pragmatis," kata Yusuf.Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono tidak mempermasalahkan adanya klub peserta Piala Soeratin yang menggunakan jasa pemain muda profesional. "PSSI memberi peluang kepada klub yang lolos ke babak nasional untuk memperkuat timnya dengan menjaring beberapa pemain yang (timnya) tidak lolos. Ini fase kedua setelah pengembangan pemain di tingkat provinsi. Tidak ada masalah dengan itu (mengambil pemain dari tim lain), karena kami ingin mendapatkan pemain, pelatih, dan tim yang terbaik," kata Joko.Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengakui ada beberapa provinsi yang tidak siap menyelenggarakan Piala Soeratin untuk kategori U-15. Oleh karena itu, pada putaran nasional, kategori U-15 hanya diikuti 30 tim. Sementara kategori U-17 diikuti 32 tim.Menyangkut langkah PSSI mengantisipasi praktik pencurian umur, Tisha menjamin tidak akan ada kecurangan di Piala Soeratin. Pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah sehingga seluruh pemain wajib memiliki nomor induk sekolah nasional. (DD10)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000