TIM Korea Selatan menjadikan empat atlet muda sebagai ujung tombak prestasi pada Kejuaraan Dunia Yunior BWF 2017 kategori tim beregu campuran di Yogyakarta, 9-14 Oktober. Meski menjadi unggulan teratas dan berpengalaman dengan mengantongi gelar juara Asia yunior 2017, perjalanan Korsel di kejuaraan itu tidak mudah.
Kejuaraan Dunia Yunior yang bergulir berbarengan dengan kejuaraan nasional di Korsel membuat negara itu hanya dapat mengirimkan empat pemain muda berusia 15-16 tahun. Empat pemain yang diandalkan adalah Min Jeong, Seong Jae-kim, Dong Ju-ki, dan Se Young-an.
Keempat pemain bahu-membahu tampil pada nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Di kejuaraan untuk pemain berusia di bawah 19 tahun ini, atlet Korsel dengan percaya diri dan berani tampil menghadapi lawan, yang kebanyakan berusia lebih tua. Mereka bersaing melawan pemain dari 45 negara demi merebut Piala Suhandinata.
Hasilnya tidak terlalu buruk. Tim Korsel menembus babak penyisihan Grup A setelah mengalahkan Sri Lanka, Kanada, Rusia, Jerman, dan Nepal. Di babak delapan besar, pemain dari ”Negeri Gingseng” juga berhasil mengatasi perlawanan Perancis. Langkah Korsel menuju final kemudian terhenti setelah kalah dari Malaysia, 0-3, di babak semifinal.
Kepala Pelatih Yunior Korsel Kim Hak-kyun mengatakan, kejuaraan dunia yunior yang diselenggarakan berbarengan dengan kejuaraan nasional sempat membuat kepalanya pusing.
”Biasanya Kejuaraan Dunia Yunior diselenggarakan bulan November, tahun ini jadi Oktober, berbarengan dengan kejuaraan nasional. Kami tidak punya pilihan. Atlet-atlet andalan kami harus bersaing di level nasional terlebih dahulu. Itu satu-satunya cara mendapatkan atlet terbaik agar mereka siap bertanding di level dunia,” katanya di Yogyakarta, Kamis (12/10).
Karena tidak dapat membawa atlet-atlet andalan, seperti ganda putri juara Asia yunior 2017, Baek Ha-na/Lee Yu-rim, tim Korsel akhirnya tidak menetapkan target muluk di kejuaraan dunia. Tim Korsel hanya ingin memberikan pengalaman bertanding untuk atlet yang tampil di nomor beregu.
Meski tidak punya target, tim Korsel berhasil menembus babak perempat final. ”Kami tidak menyangka bisa sampai ke semifinal. Bahkan, saat saya melaporkan hasil pertandingan kepada pengurus (bulu tangkis di Korsel), mereka tidak menyangka atlet mereka dapat masuk ke semifinal. Ini menjadi pengalaman bagus untuk atlet-atlet kami,” katanya.
Kim Hak-kyun mengatakan, pemain-pemain unggulan Korsel akan mulai bertanding di Yogyakarta pada nomor individu. Dia berharap atlet dapat melakukan yang terbaik dalam kejuaraan.
Atlet Korsel, Se Young-an, mengatakan, meski tampil sebagai pemain paling muda, dia berusaha tampil yang terbaik untuk tim Korsel. ”Saya akan melakukan apa pun untuk membantu tim meraih kemenangan,” ujar tunggal putri kelahiran Gwangju, 5 Februari 2002.
Se Young-an merupakan atlet yang memupuskan harapan Indonesia menjadi juara tim beregu campuran di Kejuaraan Asia Yunior 2017. Ketika itu, An mengalahkan tunggal putri unggulan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, 21-19, 7-21, 22-20, membuat Korsel menyamakan kedudukan 2-2 hingga akhirnya Indonesia kalah 2-3.
An mengenal bulu tangkis ketika sekolah di kampung halamannya di Gwangju. Oleh pelatih, An diarahkan untuk menekuni bulu tangkis. Setelah dicoba, dia menyukai olahraga raket itu. Meski mencintai bulu tangkis, adakalanya An merasa bosan berlatih. Namun, dukungan keluarga menjadi motivasi dia untuk tekun berlatih dan tidak pernah bosan menghadapi pertandingan.
Kemarin, pemain yang mengidolakan Sung Ji-hyun ini kalah dari tunggal putri Malaysia, Goh Jin Wei, 16-21, 19-21. Meski kalah, An merasa bangga dapat mencapai semifinal. An menuturkan, tampil sebagai pemain termuda di timnya sempat membuat dia merasa grogi.
”Namun, saya berusaha menjaga pikiran positif dan tidak membiarkan rasa takut menguasai pikiran. Saya selalu berpikir saya bisa, saya bisa. Kalau saya pikir pertandingan akan sulit, pasti menjadi sulit. Tetapi kalau saya yakin saya bisa, maka saya bisa,” katanya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.