logo Kompas.id
OlahragaPerlu Sinergi Terapkan...
Iklan

Perlu Sinergi Terapkan Kurikulum Baru PSSI

Oleh
· 3 menit baca

SLEMAN, KOMPAS — Sebuah langkah maju dibuat PSSI dengan menyusun dan meluncurkan kurikulum pembinaan sepak bola. Penerapan kurikulum ini bisa berbuah prestasi nasional asalkan ada sinergi antara pelatih, tim yunior, dan kompetisi usia muda."Jika kompetisi usia muda rutin digelar dan para pelatih menjadikan kurikulum ini sebagai pedoman membangun tim, pelatih tim nasional akan mudah menyatukan visi permainan tim nasional," kata Direktur Teknik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Danurwindo di sela- sela workshop kepelatihan bagi pelatih dari 62 tim U-15 dan U-17 peserta Piala Soeratin 2017, Sabtu (14/10), di Yogyakarta.Dalam buku Kurikulum Pembinaan Sepak Bola Indonesia setebal 165 halaman ini terbagi tiga kelompok usia. Pertama, pada level usia 6-9 tahun, anak-anak mulai diperkenalkan aturan permainan sepak bola sesuai standar FIFA. Pada level ini, pelatih tidak diperkenankan memberi tekanan dalam permainan karena pemain harus menikmati sepak bola. "Pemain di level usia ini harus bermain dengan gembira. Tanamkan sikap pada pemain untuk menghormati lawan, wasit, dan semua yang terlibat di sepak bola," ujar Danurwindo.Berikutnya level usia 10-13 tahun. Level ini merupakan jenjang usia emas pembinaan, saat yang tepat untuk mengembangkan kemampuan pemain muda dalam mengolah bola. Untuk itu, pemain di usia ini harus mulai terbiasa menghadapi situasi pengambilan keputusan.Terakhir, level usia 13-17 tahun. Pada level ini, pemain harus bisa mengaplikasikan kemampuan menyerang, bertahan, dan transisi permainan."Jika filosofi ini diterapkan di akar rumput, pada usia 17 tahun, pemain sudah punya kemampuan fisik dan visi permainan yang baik," kata Danurwindo.Strategi bermainSelain konsep pembinaan usia muda yang terbagi dalam tiga level itu, kurikulum ini juga merumuskan strategi dan cara bermain yang dianggap paling cocok dengan pemain Indonesia yang punya keunggulan dari sisi teknik dan kecepatan saat menghadapi situasi satu lawan satu. Dalam menyerang, misalnya, permainan harus dibangun dari lini ke lini secara sistematis dengan mengandalkan penguasaan bola. Artinya, kiper tidak langsung mengirimkan bola kepada penyerang, tetapi harus melalui bek dan gelandang sebelum bola didistribusikan ke penyerang.Saat bertahan, setiap pemain ditekankan untuk tidak terpaku pada penjagaan satu lawan satu. Mereka harus fokus menjaga wilayah terdekat atau yang dikenal sebagai zonal marking. Saat tidak sedang menguasai bola, pemain harus menentukan garis pertahanan untuk menekan lawan."Jika semua SSB (sekolah sepak bola) punya kurikulum yang seragam, pelatih timnas di semua level usia akan lebih muda menyatukan visi permainan tim," ujar Danurwindo.Pelatih Persimuba Musi Banyuasin U-17 Fery Irawan menilai, talenta pesepak bola di Indonesia melimpah. Sayangnya, saat memasuki usia produktif hanya beberapa pemain yang berhasil mengeluarkan potensi terbaiknya akibat kesalahan pembinaan di waktu usia muda."Sebelumnya tak ada arah yang jelas terkait pembinaan atau penerapan strategi konsep permainan pada tim usia muda. Guidance (arahan) yang PSSI buat untuk menyeragamkan konsep dan visi permainan dapat mempertegas gaya permainan sepak bola Indonesia," ujarnya. Kompetisi di daerahSecara terpisah, Pelatih Tim Nasional Indonesia U-16 Fakhri Husaini menilai, kompetisi sepak bola usia muda belum sepenuhnya digelar merata di daerah. Akibatnya, pesepak bola muda berbakat di pelosok Indonesia kurang mendapat wadah untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka."Indonesia terlalu luas. Apabila kita mempunyai kompetisi rutin di setiap daerah, saya yakin banyak sekali bakat yang akan kita temukan," kata Fakhri seusai pembukaan Hansaplast Liga TopSkor U-13, kemarin. Hansaplast Liga TopSkor U-13 diikuti 54 tim yang terbagi menjadi 24 tim Divisi Utama, 14 tim Divisi Satu, dan 16 tim Divisi Play Off. Dari kompetisi ini, akan dicari 18 pemain berbakat untuk dikirim ke Kejuaraan Dunia Yunior Piala Gothia di China pada Agustus 2018.(DD10/DIM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000