logo Kompas.id
OlahragaDaerah Keluhkan Minimnya...
Iklan

Daerah Keluhkan Minimnya Kompetisi

Oleh
· 2 menit baca

MAKASSAR, KOMPAS — Sejumlah daerah yang tampil di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional atau Pomnas Makassar 2017 mengeluhkan minimnya kompetisi di daerah masing-masing. Salah satunya dari cabang bola basket, yang mengakui kalau mereka kurang kompetisi, mulai dari antarmahasiswa hingga ke tingkat kejuaraan daerah.Di Sumatera Selatan, misalnya, tidak ada kejuaraan. "Baik itu kejuaraan antarmahasiswa maupun kejuaraan daerah. Apalagi untuk tingkat kompetisi," kata Soleh Solahudin, pelatih tim putri Sumsel seusai timnya kalah 41-91 dari tim kuat Jawa Timur pada pertandingan keempat cabang bola basket di GOR Flying Wheel, Selasa (17/10) petang."Karena tidak adanya kompetisi ataupun kejuaraan, pemainnya pun hanya dari Universitas Sriwijaya," tambah Soleh yang juga menjadi pelatih Unsri.Itu sebabnya, persiapan mereka pun seadanya dan dalam waktu yang singkat. "Kami tetap membentuk tim dengan materi yang ada supaya bisa mengikuti Pomnas Makassar ini," katanya.Kondisi serupa terjadi di Papua. "Yang membuat kami bisa memperoleh pemain terbaik karena klubnya hidup. Karena itu, tim mahasiswa yang masih didominasi oleh mahasiswa Universitas Cenderawasih ini bisa melakukan latih tanding," jelas Diego Defretes, pelatih tim Papua yang timnya juga harus menyerah 68-106 dari Jawa Timur. Di Nusa Tenggara Timur, Parwa Agoha dan Ganio Aries, pelatih dan asisten tim basket putra Nusa Tenggara Timur, mengatakan, masih ada kejuaraan meskipun masih dirasa kurang."Sebab, selama sembilan tahun terakhir ini Universitas Kristen Artha Wacana Kupang selalu membuat kejuaraan. Hanya memang karena perguruan tingginya masih sedikit, jadi pesertanya pun tidak banyak," ujar Parwa.Bukan hanya di luar Jawa, di Jawa pun juga minim kompetisi, seperti di Jawa Tengah. Menurut Yan Novi, pelatih tim putri Jateng, mereka juga kurang kejuaraan atau kompetisi antarmahasiswa. Itu sebabnya tim yang diboyongnya ke Makassar didominasi mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.Sementara itu, hingga hari ketiga Pomnas, kontingen DKI Jakarta masih tetap tidak tersusul dalam perolehan medali dengan mengemas 21 medali emas, 16 medali perak, dan 13 medali perunggu. Para atlet dari Ibu Kota pada Selasa (17/10) petang kembali mempersembahkan dua medali emas lagi.Kontingen tuan rumah Sulawesi Selatan menyodok ke posisi ketiga dengan berhasil membukukan 8 emas, 4 perak, serta 10 perunggu. Medali emas DKI di antaranya direbut dari cabang renang nomor 50 meter gaya dada putra oleh Gagarin Nathaniel Yus yang mencatat waktu 29,73 detik. (NIC)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000