JAKARTA, KOMPAS — Mandiri Jakarta Marathon edisi kelima akan digelar 29 Oktober 2017. Dari sekitar 16.000 peserta yang sudah terdaftar, 1.585 pelari dari mancanegara turut ambil bagian. Kesuksesan penyelenggaraan MJM 2017 akan membuka peluang Jakarta menjadi kota maraton kelas dunia.
Guna meraih cita-cita tersebut, sejumlah inovasi baru diperkenalkan pada penyelenggaraan tahun ini. Chief Executive Officer Inspiro (promotor MJM) Ndang Mawardi mengatakan, pada MJM 2017 terdapat tambahan inovasi yang mendukung penyelenggaraan MJM, seperti live streaming, peluncuran lagu tema, dan virtual run.
Ketua Jakarta Marathon Sapta Nirwandar menjelaskan, tayangan live streaming dimaksudkan agar masyarakat pencinta olahraga maraton dapat mengikuti dan menikmati sensasi maraton secara nyata.
”Dengan inovasi virtual run, para pencinta maraton yang tidak dapat hadir di Jakarta Marathon bisa juga berlomba di wilayah daerah masing-masing dengan menggunakan teknologi virtual run mobile apps,” ujar Sapta saat jumpa pers MJM 2017 di Jakarta, Rabu (18/10).
Rute MJM 2017 dipastikan tidak akan mengalami perubahan dengan penyelenggaraan tahun lalu. Terdapat lima nomor lari pada MJM 2017. Kelima nomor itu di antaranya maraton dengan jarak tempuh 42,195 kilometer, half marathon (21 km), 10K (10 km), 5K (5 km), dan maratoonz (untuk anak-anak sejauh 1 km dalam area Monas). Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 774 juta.
Lalu lintas
Penyelenggaraan MJM 2017 dipastikan akan berdampak pada lalu lintas di Jakarta. Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan selama digelarnya MJM 2017.
Sapta menjelaskan, jadwal penutupan dan pengalihan arus lalu lintas di Jakarta akan dilakukan secara bertahap sejak pukul 00.00-12.00. Dimulai dari titik awal berlari di Monas hingga menuju jalan-jalan lain yang menjadi rute lomba.
”Namun, keputusan resmi mengenai rekayasa pengalihan dan penutupan arus lalu lintas masih menunggu keputusan pihak-pihak berwenang,” kata Sapta. (DD10)