Pelatih Bhayangkara Anggap PSM Makassar Tim Terbaik di Liga 1
Oleh
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — PSM Makassar dinilai sebagai tim terkuat di Go-Jek Traveloka Liga 1 pada musim 2017. Tim berjuluk ”Juku Eja” ini dianggap sebagai tim papan atas yang memiliki banyak pemain hebat di setiap lininya.
Hal itu diungkapkan oleh Pelatih Bhayangkara Simon McMenemy saat melakukan konferensi pers di Stadion Patriot Candrabagha, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/10). ”Kalau disuruh memilih, saya pilih PSM sebagai tim terkuat yang bersaing mendapatkan gelar juara tahun ini,” ujar McMenemy.
”The Guardian” akan menjamu Juku Eja pada lanjutan Go Jek Traveloka Liga 1 pekan ke-30 yang akan dihelat di Stadion Patriot Candrabagha, Kamis (19/10). Saat ini, kedua tim berselisih empat poin di tabel klasemen. Bhayangkara FC masih bertengger di puncak klasemen dengan 59 poin, sementara PSM berada di posisi keempat dengan raihan 55 poin. Setelah keduanya bertemu, setiap tim akan menyisakan empat pertandingan.
McMenemy menaruh perhatian khusus kepada gelandang serang PSM Makassar, Willem Jan Pluim, yang dinilainya memiliki kemampuan mengendalikan permainan yang baik. Saat terjadi kebuntuan, Pluim juga kerap melakukan tembakan jarak jauh yang cukup akurat.
”Postur tubuh Pluim juga tinggi sehingga menguntungkan dia saat melakukan duel fisik,” ujar McMenemy. Saat ini, Pluim menjadi pencetak gol terbanyak di timnya setelah mampu melesakkan 10 gol ke gawang lawannya.
Gelandang bertahan PSM Makassar, Marc Anthony Klok, memprediksi pertandingan akan berjalan dengan ketat. ”Kami siap kembali menang menghadapi Bhayangkara FC. Di putaran pertama kami berhasil menang 2-1,” ujar Klok.
Pada pertandingan sebelumnya di pekan ke-29, Bhayangkara meraih hasil negatif. Bhayangkara takluk 0-1 saat bertandang melawan Barito Putera. Sementara itu, PSM Makassar justru mampu membekap tamunya, Persib Bandung, di Makassar dengan skor 2-1.
Akui kesalahan
Ihwal insiden protes keras yang dilakukan pihak Bhayangkara FC saat pertandingan melawan Barito FC, Manajer Bhayangkara FC Sumardji mengakui dirinya khilaf. Pertandingan itu berkesudahan 1-0 untuk kemenangan Barito.
”Saya dan ofisial dengan ini meminta maaf karena yang saya lakukan di lapangan berlebihan. Hal itu muncul karena kami merasa ada keberpihakan wasit Iwan Sukoco saat pertandingan, khususnya saat gol pemain kami dianulir. Semoga ini dapat menjadi evaluasi ke depannya,” ujar Sumardji.
Namun, Sumardji mengaku, apa pun keputusan wasit harus diterima oleh semua pihak. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya ke depan dan siap menerima keputusan yang akan diambil oleh Komisi Disiplin PSSI. (DD14)