logo Kompas.id
OlahragaKejutan Lompatan...
Iklan

Kejutan Lompatan Sapwaturrahman

Oleh
· 3 menit baca

MAKASSAR, KOMPAS — Atlet lompat jauh asal Nusa Tenggara Barat, Sapwaturrahman, membuat kejutan pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional atau Pomnas 2017 dengan lompatan sejauh 7,90 meter, Rabu (18/10). Lompatan di Stadion Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, itu melampaui rekor nasional, 7,85 meter, atas nama Agus Reza Irawan yang diciptakan pada Kejuaraan Asia Atletik 1985 di Jakarta.Namun, lompatan Sapwaturrahman tidak bisa menjadi rekor nasional baru karena tidak ada pemeriksaan antidoping di Pomnas Makassar ini. "Sayangnya, lompatan Sapwaturrahman yang mencapai 7,90 meter ini tidak bisa menjadi rekor nasional. Sebab, untuk menjadi rekor nasional, syarat utamanya adalah atlet bersangkutan harus dilakukan pemeriksaan antidoping," ujar Sarjito, Delegasi Teknik PB PASI untuk Pomnas 2017, Rabu (18/10)."Selama tiga hari pelaksanaan cabang atletik di Pomnas Makassar ini tidak ada staf LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia). Jadi, memang kecil kemungkinan lompatan Sapwaturrahman ini menjadi rekornas," kata Sarjito. Sapwaturrahman mengaku bahwa tidak mempermasalahkan lompatannya tidak bisa menjadi rekor nasional baru. "Saya juga sudah tahu sedikit-sedikit persyaratan pencatatan rekornas itu. Makanya tidak jadi masalah bagi saya," ujarnya."Dengan hasil seperti ini, saya akan berusaha agar pada kejuaraan nasional pada akhir tahun nanti saya bisa mencapai atau bahkan melampaui lompatan yang sudah saya capai di Makassar ini," ujar Sapwaturrahman.Pada lomba kemarin, Sapwaturrahman mengalahkan Suwandi Wijaya, salah satu andalan lompat jauh Indonesia asal Bangka Belitung. Pada SEA Games 2017, Suwandi meraih medali perak. Di Pomnas ini, Suwandi kembali meraih perak dengan lompatan sejauh 7,75 meter, diikuti Noval asal DKI Jakarta dengan lompatan 7,32 meter.RenangDi cabang renang, beberapa perenang nasional yang tergabung di tim DKI Jakarta mengantar tim Ibu Kota menjadi juara umum cabang renang. I Gede Siman Sudartawa dan kawan-kawan mendominasi cabang renang Pomnas yang berlangsung selama empat hari untuk memperebutkan total 30 medali emas.Pada hari terakhir, kemarin, di kolam renang Universitas Hasanuddin, tim DKI Jakarta membawa pulang 4 dari 6 medali emas yang diperebutkan hari itu.Siman dan Gagarin Nathaniel Yus yang juga penyumbang medali emas di SEA Games Kuala Lumpur 2017 kembali menjadikan DKI Jakarta jawara nomor estafet 4 x 100 meter gaya bebas putra dengan waktu 3 menit 37,76 detik.Siman juga kembali mempersembahkan medali emas dari nomor 50 meter gaya punggung. Siman sendiri mempersembahkan lima medali emas. Gagarin, yang kini tengah menjalani semester 7 di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Jakarta, kemarin meraih emas dari nomor 100 meter gaya dada. Di SEA Games 2017, Gagarin meraih 2 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. "Jadi, dalam empat hari ini, saya hanya mampu mempersembahkan 4 medali emas dan 1 medali perak," jelas Gagarin, perenang spesialis gaya dada.Medali emas keempat tim DKI Jakarta, kemarin, diraih AA Istri Kania Ratih Atmaja di nomor 50 meter gaya punggung. Ini emas kedua perenang nasional itu di Pomnas 2017. "Secara keseluruhan, kami telah meraih 12 medali emas, 9 medali perak, serta 6 medali perunggu. Padahal, target kami hanya 7 medali emas," kata Fajar Vidya Hartono, Koordinator Cabang Renang Badan Pembinaan Olahraga Mahasiswa Indonesia DKI Jakarta."Kami bisa mendominasi karena Triady (Fauzi Sidiq) sudah tidak bisa turun. Selain usianya sudah lewat 25 tahun, dia juga tidak kuliah lagi," ujar Fajar.Jika Triady masih bisa tampil di Pomnas, tim renang Jabar yang juga memiliki perenang muda Aflah Fadlan Prawira dipastikan sangat kuat. (NIC)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000