PALEMBANG, KOMPAS — Dua tim putra dan satu tim putri Indonesia lolos ke delapan besar Kejuaraan Voli Pantai Asia Pasifik Piala Gubernur Sumatera Selatan Ke-6 yang digelar di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, Jumat (20/10). Dua tim putra bahkan lolos sebagai juara grup.
Pertandingan kali ini menjadi tolok ukur kemampuan tim menjelang Asian Games. Dua tim putra yang lolos adalah pasangan Racmawan Ade/Asyifah Mohammad dan Ramadhan Gilang/Pribadi Danangsyah.
Pasangan Ade/Asyifah lolos setelah mengalahkan pasangan dari Kazakhstan, Alexey Kuleshov/Sergey Bogatu, 21-19, 21-16. Sementara pasangan Gilang/Danang lolos setelah menang dua set atas pasangan Jepang, Takumi Takahashi/Katsyhiro Shiratori, 21-14, 21-14.
Adapun untuk tim putri, pasangan Juliana Dhita/Utami Putu Dini masih lolos ke tahap selanjutnya karena masih menjadi runner-up grup. Mereka kalah melawan pasangan Jepang, Sayaka Mizoe/Suzuka Hashimoto, dalam pertandingan ketat tiga set, 21-16, 16-21, 10-15.
Pelatih tim putra voli pantai Indonesia, Koko Darkuncoro, mengatakan, lolosnya dua tim putra di tahap selanjutnya sudah dapat diprediksi sebelumnya. Keduanya merupakan tim yang naik podium saat kejuaraan voli pantai di Jepang satu minggu lalu.
Namun, di antara kedua tim tersebut, pasangan Danang/Gilang adalah yang paling signifikan kemajuannya. Walau menjadi tim kedua, pasangan ini menunjukkan kekompakan dalam bermain.
Di awal permainan, ujar Koko, pihaknya menginstruksikan pasangan ini untuk menghalau pukulan keras menyilang dari tim Jepang. Bahkan, beberapa poin yang dihasilkan berasal dari hasil blok yang tepat sasaran.
”Strategi ini saya terapkan karena melihat gaya permainan tim Jepang dan ternyata terbukti ampuh,” ujar Koko.
Koko menuturkan, pasangan Danang/Gilang saat ini tengah berada dalam performa terbaik sehingga mampu memperoleh kemenangan dalam dua kali pertandingan yang dilaluinya. Hal serupa juga dialami oleh pasangan Racmawan/Asyifah yang berhasil menjuarai grup.
Bedanya, Racmawan/Asyifah memiliki beban yang lebih berat karena menjadi pasangan yang diunggulkan dalam kejuaraan kali ini. ”Gaya permainan mereka pasti sudah dipelajari oleh lawan,” kata Koko.
Itulah sebabnya harus ada strategi baru agar permainan mereka tidak mudah terbaca oleh tim lain. Menurut Koko, saat ini semua tim memiliki kekuatan yang hampir setara karena itu semua tim harus tetap waspada.
Dalam kompetisi ini, Koko mewaspadai tim putra asal Oman karena menjadi juara di turnamen voli pantai di Jepang. Menurut dia, dengan bermain di kandang bisa menjadi keuntungan tersendiri untuk memenangkan kompetisi.
Pelatih tim putri voli pantai Indonesia, Agus Salim, menuturkan, pasangan Juliana/Utami sebenarnya sudah menerapkan strategi yang tepat. Terbukti di babak pertama pasangan ini mampu unggul atas tim Jepang, Sayaka Mizoe/Suzuka Hashimoto. Namun, strategi itu tidak diterapkan dengan sempurna pada babak berikutnya sehingga mereka kalah.
Namun, Agus meyakini, pada tahap selanjutnya, pasangan ini akan mampu bermain lebih baik dengan memperhatikan pola permainan lawan. ”Intinya adalah menjaga konsistensi strategi sehingga pola permainan yang sudah dilatih dapat diterapkan dengan baik di lapangan,” kata Agus.
Dalam pertandingan kali ini, ujar Agus, pihaknya mewaspadai sejumlah tim putri, terutama Australia, Jepang, dan Thailand, yang bisa menjadi ancaman baru merebut juara di kandang sendiri. ”Hasil pertandingan ini akan menjadi evaluasi untuk bermain di tingkat Asian Games nantinya,” kata Agus.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.