LIVERPOOL, KAMIS — ”Sudah jatuh tertimpa tangga”. Peribahasa itu layak disematkan kepada Everton seusai menjalani laga ketiga Liga Europa, Jumat (20/10) dini hari WIB, di Stadion Goodison Park, Liverpool.
Everton kalah dari Lyon dengan skor 1-2 di depan pendukungnya dan kini menghadapi kemungkinan sanksi dari UEFA. UEFA sedang melakukan penyelidikan karena ada pendukung tuan rumah yang menyerang pemain Lyon.
Penyerangan itu bermula saat bek Everton, Ashley Williams, mendorong kiper Lyon, Anthony Lopes, seusai berebut bola di samping gawang. Tindakan Williams memicu keributan antara pemain Lyon dan Everton pada menit ke-64. Mereka saling mendorong sampai batas tribune penonton.
Di tengah keributan itu, ada seorang penonton pria yang menggendong bayi menuju arah kiper Lopez dan mendorong kepalanya. Penonton itu juga membuat gerakan ingin meninju Lopez dan bek Lyon, Mouctar Diakhaby. Saat para pemain Lyon bereaksi, penonton yang membawa bayi itu menjauh dan pendukung Everton lainnya maju sambil memaki pemain Lyon.
Atas insiden itu, UEFA mengumumkan akan membuka penyelidikan. Sanksi dapat dijatuhkan kepada Everton jika klub itu dinilai melakukan kesalahan.
Manajemen Everton juga melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi penonton yang melakukan penyerangan itu. Penonton itu akan dikenai sanksi larangan menonton di Stadion Goodison Park dan kasusnya diserahkan kepada polisi untuk diproses secara hukum pidana.
Kepolisian Merseyside, Liverpool, juga melakukan penyelidikan atas kasus kekerasan yang dilakukan penonton.
Wasit Rob van de Ven mengeluarkan dua kartu kuning bagi Williams dan penyerang Lyon, Bertrand Traore. Williams juga menghadapi kemungkinan terkena sanksi tambahan karena mengangkat tangan ke arah wajah Lucas Tousart.
Pada laga itu, Ashley Williams mencetak gol bagi Everton. Namun, Lyon meraih kemenangan setelah Nabil Fekir dan Bertrand Traore mencetak gol.
Manajer Everton Ronald Koeman menyalahkan buruknya kepemimpinan wasit memicu ketegangan dan insiden itu. Menurut Koeman, wasit asal Belanda itu, sama seperti Koeman, tidak berbuat apa-apa saat Nabil Fekir berpura-pura jatuh 10 kali.
”Saya memahami para pemain yang frustrasi. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saya dapat memahaminya,” kata Koeman.
Bertrand Traore mengatakan, emosi yang tinggi karena berebut kemenangan membuat insiden antarpemain itu terjadi. Dengan kekalahan itu, Everton terpuruk di dasar klasemen Grup E dengan satu poin dan sulit lolos ke babak 32 besar. (REUTERS/AFP/ECA)