logo Kompas.id
OlahragaPB ISSI Bentuk BTN untuk...
Iklan

PB ISSI Bentuk BTN untuk Alihkan Fungsi Prima

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia memutuskan membentuk Badan Tim Nasional untuk mengambil alih fungsi yang selama ini dikerjakan Satlak Prima. BTN diperlukan agar fungsi organisasi PB ISSI tidak terganggu.Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari kepada wartawan, Rabu (1/11), di Jakarta. Badan Tim Nasional (BTN) PB ISSI itu, menurut rencana, akan diresmikan 10 November 2018."Tugas paling berat bagi BTN. Ini tugas baru karena kalau tugas pembinaan prestasi itu sudah biasa, yaitu menyiapkan laporan pertanggungjawaban. Proses pembinaan bisa sambil jalan, tetapi proses untuk laporan pertanggungjawaban yang sulit karena kalah salah-salah urusannya sama kejaksaan," katanya.Ketua Umum PB ISSI itu menegaskan, membangun BTN ini tidak bisa sembarangan karena harus diisi orang-orang yang ahli di bidangnya. Fungsi pejabat pembuat komitmen (PPK), misalnya, dimasukkan ke BTN. Dengan demikian, soal pengurusan anggaran dari pemerintah, penggunaan, dan laporan pertanggungjawabannya, semua akan dilaksanakan oleh BTN."Itu tidak bisa sembarangan, harus orang yang mengerti tentang laporan keuangan pemerintah," papar Oktohari yang belajar dari pengalaman sebagai Ketua Delegasi (CDM) Indonesia untuk Olimpiade 2016.Kepala Bidang Perlombaan PB ISSI Parama Nugroho yang ikut merumuskan pembentukan BTN ini menjelaskan, BTN ini akan beranggotakan orang-orang yang ahli di bidang yang diperlukan, baik dari dalam lingkungan PB ISSI maupun dari luar PB ISSI."Nanti akan ada perekrutan orang-orang yang dibutuhkan, ada semacam fit and proper test- nya sehingga didapatkan orang yang benar-benar kapabel," kata Nugroho.Oktohari mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui apa yang diinginkan pemerintah setelah Satlak Prima dibubarkan. "Sampai hari ini kami masih menunggu sosialisasi resmi setelah pembubaran Satlak Prima. Tetapi, proses pembinaan tak boleh berhenti karena kami sudah menetapkan tujuan. BTN adalah antisipasi kami karena yang paling penting bukan proses pembinaannya yang selama ini terus berjalan, tetapi pembelajaran tentang adaptasi sistem administrasi karena ini yang bisa mengganggu nanti," katanya.Lebih terarahKetua Umum PB ISSI menegaskan, pembentukan BTN tak akan mengganggu kegiatan pembinaan para atlet yang sudah berjalan. Adanya BTN justru juga akan membuat pembinaan lebih terarah dan terawasi karena semua jadwal rencana try out ataupun pemusatan latihan akan dipegang oleh BTN.Juga akan ada manajer untuk setiap disiplin pertandingan. "Kalau sebelumnya, kan, kita membebankan semua disiplin itu ke seorang manajer saja. Sekarang di setiap disiplin ada satu manajer," ujarnya.Menurut Oktohari, PB ISSI juga tetap akan membina atlet-atlet elite dan atlet-atlet pelapis dan penerusnya dengan model pelatnas mandiri. Selain itu, PB ISSI juga akan lebih menghidupkan berbagai ajang balap sepeda dengan menggelar lomba yang mendapat pengesahan Persatuan Balap Sepeda Internasional pada 2018 karena dibutuhkan atlet Indonesia mengumpulkan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020."Kami akan bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk memaksimalkan venue yang dibangun untuk Asian Games untuk menjadi tempat berbagai kegiatan balap sepeda internasional," ujar Oktohari. (OKI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000