logo Kompas.id
OlahragaSkuad "Garuda Muda" Perlu...
Iklan

Skuad "Garuda Muda" Perlu Perombakan Total

Oleh
· 2 menit baca

PAJU, SENIN — Tim nasional Indonesia U-19 perlu perombakan menyeluruh, mulai dari sisi taktik hingga materi pemain, jika ingin menjadi tuan rumah Piala Asia U-19 2018 yang disegani. Kekalahan memalukan 1-4 dari Malaysia pada laga terakhir penyisihan Grup F di Stadion Publik Paju, Korea Selatan, Senin (6/11), menunjukkan semua lini timnas perlu diperbaiki.Dengan kekalahan itu, Indonesia tidak dapat menempati posisi runner-up Grup F, tetapi Indonesia tetap lolos ke putaran final karena sebagai tuan rumah. Status lolos sebagai tuan rumah itu menjadi beban berat bagi para pemain dan tim pelatih. Mereka akan dipandang tidak kompetitif karena gagal membuktikan diri bisa lolos melalui jalur kualifikasi, bahkan tidak bisa masuk dalam lima tim peringkat kedua terbaik.Pada laga kemarin, lini pertahanan Indonesia gagal mengantisipasi Malaysia yang menekan sejak awal laga. Lemahnya komunikasi antarpemain, dan terlalu banyak kesalahan umpan memudahkan Malaysia melakukan serangan cepat.Gol pertama dan keempat Malaysia dari titik penalti oleh Muhammad Hadi Fayyadh diawali oleh kesalahan umpan dan komunikasi yang buruk pemain Indonesia. Bola menjadi terlalu mudah direbut dan pemain Malaysia terpaksa dijatuhkan di kotak terlarang.Pertahanan Indonesia juga sangat longgar dan tidak dapat mengantisipasi lawan yang memiliki sprint lebih cepat. Saat para gelandang maju menyerang, mereka sering terlambat mundur untuk membantu pertahanan.Jarak antarpemain bertahan juga renggang sehingga memudahkan Malaysia melakukan tusukan dengan memanfaatkan umpan terobosan dan umpan silang. Gol kedua Malaysia oleh Muhammad Akhyar Abdul Rashid terjadi karena longgarnya pertahanan Indonesia.Lini serang Indonesia juga bermasalah karena banyak taktik tidak dapat berjalan dengan baik. Indonesia sering kesulitan menembus kotak penalti Malaysia untuk menciptakan peluang.Pemain Indonesia sering tidak tahu apa yang harus dilakukan saat dijaga oleh dua bek lawan. Kerja sama antarpemain pun lemah sehingga banyak serangan yang patah. Banyak serangan dilakukan dengan mengandalkan kemampuan individu.Gol balasan Indonesia juga bukan dari umpan yang dirancang dengan baik, melainkan dari bola pantul hasil tendangan jauh yang disambar Hanis Saghara.Semua masalah itu perlu dibenahi agar Indonesia tidak menjadi bulan-bulanan tim-tim Timur Tengah dan Asia Timur."Kami meminta maaf atas kekalahan ini. Kami mencoba komposisi pemain yang berbeda, tetapi mereka kurang maksimal. Kami mempunyai waktu setahun untuk memperbaiki tim," kata Indra Sjafri, pelatih timnas U-19.(ECA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000