logo Kompas.id
OlahragaPetunjuk Teknis Dinantikan
Iklan

Petunjuk Teknis Dinantikan

Oleh
· 3 menit baca
Iklan

JAKARTA, KOMPAS — Masalah besar terkait proses pengajuan anggaran pemusatan latihan nasional masih menghambat persiapan Asian Games 2018. Pengurus cabang-cabang olahraga berharap pemerintah segera mengeluarkan petunjuk teknis penyusunan proposal anggaran pelatnas dalam bentuk Peraturan Menteri Pemuda dan OlahragaAnggota Komisi X DPR, Yayuk Basuki, mengatakan, setelah Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional terbit, muncul kegaduhan yang mengganggu persiapan atlet menghadapi persaingan di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.Yayuk mengimbau pemerintah segera memberikan arahan yang komprehensif terkait dengan tindak lanjut Perpres No 95/2017.Penjelasan yang dinantikan terutama mengenai petunjuk teknis pengajuan proposal anggaran dan wewenang KONI dalam pelaksanaan program pelatihan performa tinggi."Sekarang timbul kebingungan di antara pengurus cabang olahraga. KONI mengumpulkan cabang olahraga dan mengeluarkan petunjuk teknis pengajuan proposal. Namun, petunjuk teknis yang seharusnya dikeluarkan Kemenpora hingga kini malah tak ada kejelasannya," kata Yayuk di Jakarta, Jumat (10/11).Mengingat waktu persiapan Asian Games yang sangat pendek, Yayuk berharap agar pelatnas dapat berjalan lancar. "Menpora harus lebih tegas menjelaskan tugas dan wewenang KONI. Jangan sampai pelatnas berantakan pada masa transisi ini," kata Yayuk.Ketua Umum KONI Tono Suratman menyatakan sudah mengumpulkan 40 cabang olahraga untuk mempersiapkan pelatnas Asian Games 2018. Dalam pertemuan itu, KONI menjelaskan tata cara mengajukan proposal anggaran pelatnas untuk sisa anggaran 2017 dan anggaran sepanjang 2018."Sejauh ini sudah ada 16 cabang olahraga prioritas Asian Games yang mengajukan proposal. Diharapkan beberapa hari ini semua proposal dapat terkumpul," kata Tono Suratman.Tono menjelaskan, dalam proposal itu, pengurus cabang olahraga mencantumkan kebutuhan pelatnas, antara lain kalender latihan di dalam dan luar negeri, pelatih asing, dan anggaran selama satu tahun. Cabang olahraga yang sudah mengajukan proposal antara lain panahan, angkat besi, bridge, panjat tebing, paralayang, dan taekwondo.Menurut Tono, pihaknya sengaja mengumpulkan pengurus cabang olahraga untuk membantu pemerintah menyiapkan Asian Games. "Tugas kami membantu pemerintah mengoptimalkan prestasi. Kami bekerja tanpa menunggu peraturan menteri. Tuntutan cabang olahraga mendesak. Kami ingin membantu mempercepat birokrasi," kata Tono.Teguran untuk KONITerkait petunjuk teknis pengajuan proposal anggaran pelatnas yang dibuat KONI, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto menegur KONI agar tidak melakukan tugas melewati wewenangnya. "Kebijakan yang dikeluarkan tidak boleh menduplikasi (pemerintah). Nanti, cabang olahraga jadi bingung," katanya.Gatot menegaskan, tugas KONI, berdasarkan Perpres No 95/2017, adalah membantu menteri melakukan pengawasan dan pendampingan pelatnas. "Membantu definisinya adalah melaksanakan tugas yang diperintahkan menteri. Sekarang belum ada perintah itu," kata Gatot.Dia menjelaskan, Kemenpora sedang menyusun pedoman teknis pengelolaan keuangan serta mekanisme pelaporan anggaran. Penyusunan petunjuk teknis melalui proses diskusi dengan cabang olahraga sebagai bentuk transparansi.Nantinya, proposal anggaran dari cabang olahraga harus diserahkan langsung kepada Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora dengan tembusan ke Menpora dan Sekretaris Menteri. "Dana dari Menpora juga akan dikucurkan langsung kepada pengurus cabang olahraga. Dana pelatnas tidak akan dicairkan melalui KONI," kata Gatot.Meski KONI sudah mengeluarkan petunjuk teknis pengajuan proposal, sejumlah cabang olahraga menolak menyerahkan proposal kepada KONI. Cabang karate, misalnya, bertahan menanti petunjuk teknis dari Menpora. "Kalau kami serahkan kepada KONI, siapa yang tanggung jawab?" ujar pelatih kepala karate Indonesia, Philip King Galedo.Philip mengatakan, saat ini pihaknya masih menanti kepastian dukungan dana dari pemerintah untuk memberangkatkan enam karateka mengikuti Seri A Kejuaraan Dunia WKF di Okinawa, Jepang, 25-26 November. Proposal kejuaraan sudah diserahkan kepada Kemenpora sejak dua pekan lalu. (DNA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000