logo Kompas.id
OlahragaPemerintah Minta PSSI Segera...
Iklan

Pemerintah Minta PSSI Segera Membuat Laporan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Go-Jek Traveloka Liga 1 musim 2017 yang baru berakhir menyisakan sejumlah kekurangan yang perlu dibenahi. Pemerintah pun meminta PSSI segera menyampaikan laporan evaluasi pelaksanaan liga yang dinilai banyak pihak tidak adil itu."Kami berharap PSSI segera menjawab semua kontroversi yang ada sehingga tidak menjadi kekisruhan," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Senin (13/11), di Jakarta.Menurut Imam, permintaan laporan evaluasi itu sudah disampaikan kepada PSSI melalui surat yang dikirim Senin kemarin.Di kantor PSSI, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono mengatakan, pihaknya belum sampai pada tahap kesimpulan dalam mengevaluasi liga karena masih menunggu Liga 2 berakhir. "Sekarang PSSI sedang membaca, mendengar, dan melihat semua laporan. Setelah itu, baru kami memutuskan kompetisi ini mau kita apakan," katanya.Semua masukan akan menjadi bahan bagi PSSI ketika menggelar rapat Komite Eksekutif pada Desember mendatang dan kongres tahunan pada Januari 2018. Joko pun optimistis kekurangan dan kelebihan pada musim ini menjadi modal kuat untuk meningkatkan kualitas liga pada musim 2018.Adapun sejumlah persoalan menonjol yang terjadi selama musim ini antara lain kasus pemain asing yang sudah berlaga meski belum memiliki izin kerja, ancaman mogok 15 klub yang menilai PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi tidak transparan, dan sanksi Komisi Disiplin PSSI yang menguntungkan Bhayangkara FC pada pekan terakhir. Kasus yang terakhir sempat memicu kemarahan banyak pihak.Salah satunya Manajer Madura United Haruna Soemitro yang sempat menyatakan Liga 1 sebagai liga lelucon. Pernyataan ini membuat Bhayangkara FC tersinggung. PSSI pun memediasi kedua belah pihak, kemarin, dan masalah itu pun selesai."Kompetisi ini bertensi tinggi dan kami menjadi emosional. Kami minta maaf," kata Haruna. Madura United kecewa dengan hasil musim ini karena mereka sempat perkasa, tetapi akhirnya gagal mencapai target tiga besar.Kelalaian klubKerugian terbesar pada musim ini juga terletak pada ketidaksiapan klub-klub menyiapkan lisensi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Akibatnya, Bhayangkara yang menjadi juara Liga 1 tidak bisa mengikuti play off Liga Champions Asia."Ini kelalaian kami. Sejak awal kami tidak berpikir bisa juara sehingga urusan lisensi ini kami kesampingkan," kata Manajer Bhayangkara Sumardji.Padahal, proses verifikasi persyaratan lisensi AFC ini sudah berlangsung sejak April 2017.Saat ini, baru Persib Bandung dan Arema FC yang sudah dipastikan punya lisensi. Namun, kedua klub itu tidak finis di peringkat ketiga besar untuk mendapatkan satu tiket ke Liga Champions Asia dan dua tiket ke Piala AFC. "Kuota bagi Indonesia masih akan dibahas AFC pada November ini. Jadi, kami belum bisa memastikan siapa saja yang bisa tampil di kompetisi Asia," kata Joko. (DRI/DEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000