logo Kompas.id
OlahragaJalan Terjal Merpati Bali...
Iklan

Jalan Terjal Merpati Bali untuk Raih Juara

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Tim bola basket putri Merpati Bali menargetkan meraih gelar juara Piala Srikandi 2017-2018. Namun, pemain-pemain muda Merpati-yang sebagian juga memperkuat tim nasional Indonesia-bakal mendapat tantangan yang cukup sulit dari juara bertahan Surabaya Fever. "Memasuki musim ketiga ini kami menargetkan menjadi juara," kata Deddy Setiawan, pemilik Merpati Bali, Kamis (16/11), di Jakarta.Merpati Bali merupakan tim hasil merger antara Tomang Sakti Jakarta dan Merpati Bali pada musim 2015-2016. Saat itu masih berlangsung Liga Bola Basket Putri Indonesia (WIBL). Tomang Sakti Merpati Bali yang saat itu masih ditangani pelatih Raoul Miguel Hadinoto mampu melaju ke final. Namun, mereka kemudian kalah dan harus merelakan gelar diraih Surabaya Fever.Pada musim 2016-2017, WIBL tidak ada lagi dan penyelenggaraannya terpisah dari liga basket putra (IBL). Saat itu, kompetisi berubah nama menjadi Piala Srikandi. Tim pesertanya pun bertambah, dari 4 tim menjadi 8 tim. Seperti tahun lalu, kompetisi ini berlangsung dalam tiga seri serta babak play off dan final. Pada Piala Srikandi tahun lalu, Merpati Bali harus puas di posisi ketiga. Gelar juara Piala Srikandi 2016-2017 diraih Surabaya Fever yang di final mengalahkan Sahabat Semarang. "Semua tim sudah berubah dan mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi untuk menghadapi Piala Srikandi musim ini," kata Pelatih Merpati Bali Bambang Asdianto Pribadi.Tantangan yang cukup berat di musim ini, menurut Bambang, tetap berasal dari Surabaya Fever. Apalagi, tim milik Christopher Tanuwidjaja itu menambah kekuatan dengan masuknya Natasha Debby Christalin, shooting guard tim nasional dari Sahabat Semarang. Mereka juga merekrut pemain terbaik (MVP) 3x3 FIBA Asia U-18, Lea Elvensia Wolobubo Kahol, yang berasal dari Merauke, Papua. "Musim lalu, saya mencoba anak-anak dengan permainan bertahan dan hasilnya bagus. Kami hanya kalah tipis dari Surabaya Fever yang memiliki pemain center andalan tim nasional, Gabriel Sophia," kata Bambang yang juga pelatih timnas putri dan sudah mempersembahkan medali emas Islamic Solidarity Games (ISG) Palembang 2015."Tahun ini, saya akan mencoba permainan menyerang yang menjadi senjata utama kami. Semoga hasilnya lebih bagus lagi," ujar Bambang.OptimistisKadek Pratita Citta Dewi (20), small forward Merpati dan juga tim nasional SEA Games Kuala Lumpur 2017, mengakui tim Surabaya Fever bakal lebih kuat setelah merekrut Debby dan Lea. Kemampuan individu pemain Surabaya Fever juga lebih baik ketimbang pemain di timnya yang rata-rata berusia lebih muda. Meski demikian, ia optimistis timnya dapat memberikan perlawanan sengit. "Saya selalu excited ketika kami akan berhadapan dengan mereka. Kami memiliki keyakinan, dengan memainkan game plan yang diberikan coach, kami pasti bisa mengalahkan mereka," kata Pratita yang juga mahasiswa jurusan Manajemen di Universitas Esa Unggul, Jakarta, itu. Pada musim ini, kekuatan Merpati Bali justru berkurang setelah ditinggalkan center Jecklien Ibo yang tengah menjalani proses untuk menjadi pegawai negeri sipil di Papua. Namun, Merpati masih punya dua pemain dengan karakter petarung, yakni Dora Lovita dan Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma. Christopher Tanuwidjaja, yang dihubungi secara terpisah, bertekad timnya bisa kembali menjadi jawara di Piala Srikandi 2017-2018 ini. (NIC)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000