logo Kompas.id
OlahragaDua Kandidat Bersaing Pimpin...
Iklan

Dua Kandidat Bersaing Pimpin Tenis

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Rildo Ananda Anwar dan Gede Widiade akan bersaing untuk menjadi ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia. Pemilihan ketua akan dilaksanakan dalam Musyawarah Nasional PP Pelti pada 24-26 November 2017 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Ketua PP Pelti Maman Wirjawan kepada pers di Jakarta, Senin (20/11), mengatakan, pembukaan pendaftaran calon ketua umum PP Pelti 2017-2022 sejak 2 Oktober hingga 5 November. Tiga bakal calon yang mendaftarkan diri adalah Rildo Ananda Anwar, Anton Lukmanto, dan Umbu Samapaty. Namun, hanya Rildo yang memenuhi persyaratan administrasi.Tidak ingin ada calon tunggal, PP Pelti menerima calon kedua, Gede Widiade, pada 10 November meskipun batas waktu pendaftaran sudah lewat. "Ini dinamika yang harus disikapi karena hanya ada satu calon. Kami mempertimbangkan itu karena dalam munas nanti tidak hanya kumpul-kumpul, tetapi ada pesta demokrasi," ujar Maman.Baik Rildo maupun Gede dinilai memenuhi syarat mendapat dukungan sedikitnya 10 Pengprov PP Pelti. Selain itu, menurut Maman, keduanya juga memiliki kompetensi mengelola induk cabang olahraga. Gede saat ini menjabat Direktur Utama PT Persija Jaya Jakarta, sedangkan Rildo berpengalaman sebagai petenis dan pernah menjadi pengurus PP Pelti pada era Ketua Umum Moerdiono (1986-1990).Sejumlah tantangan menanti ketua umum PP Pelti terpilih. Dari segi prestasi, selama era Maman, hanya dua prestasi yang menonjol, yaitu sukses Christopher Rungkat meraih medali emas SEA Games Kuala Lumpur 2017 nomor tunggal putra dan nomor ganda campuran berpasangan dengan Jessy Rompies.Maman mengatakan, pencapaian prestasi atlet tenis Indonesia terkendala biaya. Setiap atlet harus dilatih tidak hanya fisik, tetapi juga mental dengan mengikuti turnamen internasional.Pemain sekelas Christo yang menempati peringkat ke-120 dunia, misalnya, idealnya mengikuti 35 turnamen setahun. Satu kali tur membutuhkan 3.000 dollar AS-5.000 dollar AS. Belum lagi honor pelatih level internasional yang mencapai 1.500 dollar AS per minggu. "Kami perlu dukungan, tidak bisa pengurus dibebani tugas membangun cabang olahraga sendiri," ujar Maman. Ia mengakui, pembinaan pelatih dan wasit masih sporadis.Bahkan, pada Asian Games 2018, Pelti tidak memiliki target medali. "Saya tidak berani, ya, tetapi harusnya ada satu, mungkin perunggu," kata Maman.Namun, pembinaan delapan atlet yang dijadwalkan mengikuti Asian Games 2018 tetap dilakukan. Kepala Bidang Pertandingan PP Pelti Susan Soebakti menyatakan telah menggelar kejuaraan uji coba di Palembang, beberapa pekan lalu, sebagai persiapan menjelang Asian Games.Cinta tenisMantan petenis Yayuk Basuki mengatakan, kriteria terpenting calon ketua umum Pelti adalah mencintai tenis. "Menjadi ketua Pelti atau induk cabang lain harus punya hati. Kalau punya hati, otomatis akan menyisihkan waktu. Punya uang, tetapi enggak punya hati, percuma. Punya hati, tetapi uangnya tak begitu banyak, masih bisa jalan asal dia bisa mencarikan uang," kata Yayuk.Yayuk memberi sosok Martina Widjaja, Ketua Umum Pelti 2002-2012. "Hatinya buat tenis dan mau mengeluarkan uang. Tetapi, mencari sosok seperti dia tidak mudah." katanya.Dia menegaskan, tugas penting pengurus Pelti baru adalah melahirkan petenis muda sebagai penerus Christo, satu-satunya petenis Indonesia yang kini aktif di turnamen internasional. "Untuk membantu petenis menjadi profesional, Pelti bisa membantu mencarikan sponsor. Tetapi, apakah ada petenis yang layak ditawarkan kepada sponsor? Pelti harus melahirkan dulu atlet supaya layak dijual," katanya.Adapun Rildo di tempat terpisah menyatakan kesediaannya karena kecintaannya pada tenis. "Saya ingin lahirkan lagi petenis lain selain Christo. Selama ini, Indonesia hanya mengandalkan dia. Saya sudah mendapat izin Pak Menteri," kata Rildo, Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menyebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai atasannya. (dd01/iya)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000