logo Kompas.id
OlahragaMomen Kritis Sang Penguasa...
Iklan

Momen Kritis Sang Penguasa Italia

Oleh
· 3 menit baca

NAPOLI, SENIN — Napoli masih menjadi penguasa Italia setelah memenangi 11 dari 13 laga Serie A musim ini dan belum terkalahkan. Namun, di Liga Champions, tim berjuluk "Partenopei" ini berada di ujung tanduk. Mereka tidak punya pilihan lagi selain menang atas Shakhtar Donetsk di Stadion San Paolo, Rabu (22/11) pukul 02.45 WIB. Hanya bermodal tiga poin dari empat laga, Napoli masih tertahan di peringkat ketiga. Adapun Donetsk berada di peringkat kedua dengan 9 poin. Dengan dua laga tersisa, Grup F tinggal menyisakan persaingan antara Napoli dan Donetsk untuk merebut peringkat kedua karena peringkat pertama sudah dikunci oleh Manchester City yang mengoleksi 12 poin."Kami tahu hanya kemenangan yang Napoli butuhkan dan kami harus bermain sebaik mungkin," kata kapten Napoli Marek Hamsik seperti dikutip Football-Italia. Jika Hamsik dan kawan-kawan kalah dari Donetsk, mereka harus melupakan Liga Champions musim ini.Namun, kemenangan atas Donetsk belum bisa membuat posisi Napoli aman karena poin mereka baru bertambah menjadi enam. Mereka masih butuh tiga poin lagi untuk menyamai Donetsk. Itu pun jika pada laga terakhir Donetsk tidak menang atas City. Jika poin kedua tim sama, pemegang peringkat kedua grup akan ditentukan melalui perhitungan head to head.Tekad Hamsik dan kawan-kawan untuk menang juga tidak mudah. Pada pertemuan sebelumnya, Donetsk yang bermain di kandangnya menang 2-1 atas Napoli. Satu-satunya gol dari Napoli hanya bisa dicetak dari titik penalti. Dalam laga itu, gaya menyerang Napoli seperti yang biasa mereka perlihatkan di Serie A seolah lenyap.Napoli juga tidak bisa memasang pertahanan terbaiknya dalam pertemuan kedua nanti. Bek mereka, Faouzi Ghoulam, masih cedera lutut, sedangkan Kalidou Koulibaly terkena sanksi larangan bermain karena akumulasi kartu kuning. Namun, catatan yang lebih penting adalah performa Napoli di Serie A yang cenderung menurun meski belum terkalahkan. Saat menang atas AC Milan, 2-1, akhir pekan lalu, Pelatih Napoli Maurizio Sarri menyatakan kekecewaannya. "Laga itu bukan penampilan terbaik Napoli. Tempo permainan menurun dan kami terlalu jauh mundur ke belakang," katanya. Setidaknya, Napoli masih punya harapan terhadap beberapa pemain pilar, seperti Lorenzo Insigne, Jose Callejon, dan Dries Mertens. Kreativitas dan kecepatan Insigne untuk menciptakan peluang gol dari sisi kiri sangat dibutuhkan. Berada di atas angin, Pelatih Shakhtar Donetsk Paulo Fonseca menyatakan tidak gentar menginjak rumput di San Paolo yang terkenal tidak bersahabat bagi tim tamu. "Kami adalah tim yang memiliki kualitas. Memenangi tiga dari empat laga bukanlah sebuah kebetulan," ujar Fonseca seperti dikutip surat kabar Italia, La Gazzetta dello Sport. Fonseca tidak bermaksud memandang Napoli sebelah mata. Ia tetap melihat Napoli sebagai kekuatan baru dari Italia. Sebelumnya, Fonseca merasa tim-tim Italia cenderung mengutamakan pertahanan yang solid. Namun, kini mereka lebih senang menyerang. (AFP/DEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000