logo Kompas.id
OlahragaIbrahim Zarman Raih Perak di...
Iklan

Ibrahim Zarman Raih Perak di Paris Terbuka

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Atlet taekwondo Indonesia, Ibrahim Zarman, merebut medali perak pada turnamen Paris Terbuka, akhir pekan lalu. Zarman menjadi satu-satunya atlet yang mampu meraih medali dari lima taekwondoin Indonesia yang dikirim ke Paris, Perancis. Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) pun melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas atlet yang lain."Kualitas teknik dan taktik Zarman meningkat sangat pesat dibandingkan dengan saat kami rekrut ke pelatnas pertengahan 2015. Dia semakin matang dan kami akan mempersiapkan dia untuk mengikuti Asian Games 2018," kata Rahmi Kurnia, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB TI, Rabu (22/11) di Jakarta.Zarman yang berlaga di kelas -63 kilogram harus bertarung empat kali sebelum masuk final. Zarman dua kali menang dengan selisih nilai yang besar.Pada babak 32 besar, Zarman menang atas atlet Jerman dengan skor 28-7. Zarman mengalahkan atlet Perancis dengan skor 14-10 pada 16 besar.Pertarungan ketat terjadi pada perempat final melawan atlet Lituania. Namun, Zarman yang bertarung dengan tenang mampu menang dengan skor 31-28.Pada semifinal melawan atlet Mali, Zarman hampir cedera karena pahanya terkena tendangan sangat keras. Namun, Zarman masih dapat meneruskan laga dan menang telak dengan 38-23.Rasa sakit di paha Zarman berdampak negatif pada laga final melawan atlet Perancis lainnya. Zarman kesulitan bertarung dengan agresif meskipun masih dapat menendang. Zarman kalah tipis dengan skor 23-24.Saat mengalahkan atlet Mali, saya prediksi Zarman seharusnya dapat meraih emas karena atlet Mali paling bagus. Namun, masalah di paha membuat dia tidak dapat optimal," kata RahmiLatihan tanganAtlet-atlet Indonesia lainnya, Reynaldi Atmanegara (-58 kg), Mariska Halinda (-53 kg), dan Dhean Titania (-46 kg) menembus babak perempat final. Sementara Dinggo Ardian (68 kg) terhenti pada babak penyisihan.Pertarungan di Paris Terbuka membuka kelemahan atlet Indonesia pada gerak tangan. Pada taekwondo, tangan dapat digunakan untuk menahan serangan dan untuk memukul.Menurut Rahmi, Reynaldi kalah dari atlet Perancis karena sang lawan mampu menahan serangan sehingga tendangan Reynaldi banyak yang tak menghasilkan angka. Hal itu yang membuat langkahnya terhenti.Dinggo Ardian juga kalah dari atlet Amerika Serikat, yang jago menggunakan tangan untuk memukul. Atlet itu cerdik dalam memotong jarak dan memukul untuk meraih poin. Sementara Dinggo lebih mengandalkan tendangan untuk mencari poin."Latihan tangan harus ditingkatkan agar atlet Indonesia dapat meraih banyak poin dari pukulan. Tangan juga harus dilatih untuk mencegah lawan meraih poin," kata Rahmi.Ketua Harian PBTI Zulkifli Tanjung gembira dengan pencapaian Zarman. Hasil ini menguatkan keyakinannya, taekwondo dapat meraih dua emas pada Asian Games 2018. "Kami akan terus mengirimkan atlet untuk mengikuti turnamen internasional agar teknik, taktik, dan mental mereka dimatangkan di pertandingan," katanya. (ECA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000