logo Kompas.id
OlahragaTunggal Putra Kesulitan...
Iklan

Tunggal Putra Kesulitan Bersaing di Super Series

Oleh
· 3 menit baca

HONGKONG, RABU — Kejuaraan beregu putra Piala Thomas menjadi salah satu agenda penting pebulu tangkis putra pada 2018. Namun, menjelang akhir musim 2017, pemain-pemain tunggal putra Indonesia justru kesulitan bersaing dalam turnamen level tinggi, Super Series.Berdasarkan posisi peringkat dunia saat ini, pelatnas bulu tangkis Cipayung hanya memiliki dua tunggal putra yang bisa diturunkan langsung pada babak utama Super Series/Premier. Mereka meliputi Anthony Sinisuka Ginting (peringkat ke-14) dan Jonatan Christie (ke-17).Dengan 28 atlet tunggal putra yang bisa langsung tampil pada babak utama, ditambah 16 atlet pada kualifikasi (untuk memperebutkan empat tiket ke babak utama), sektor tunggal putra hanya memerlukan 44 nama dalam Super Series/Premier. Mereka diprioritaskan berdasarkan peringkat dunia.Namun, sejak Anthony dan Jonatan tampil pada final Super Series Korea Terbuka, September, mereka kesulitan menjaga konsistensi dalam persaingan tingkat tinggi. Dalam struktur turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Super Series/Premier hanya kalah dari Olimpiade, kejuaraan dunia, serta kejuaraan beregu.Setelah juara di Korea, Anthony empat kali tersingkir pada babak pertama dari lima turnamen, termasuk di Hongkong Terbuka. Pada pertandingan di Hongkong Coliseum, Rabu (22/11), dia dikalahkan atlet tuan rumah, Wong Wing Ki Vincent, 21-18, 11-21, 16-21.Kekalahan tersebut terjadi setelah Anthony juga takluk pada babak pertama China Terbuka, pekan lalu. Kekalahan pada babak pertama juga terjadi pada Jepang dan Denmark Terbuka. Hasil terbaik atlet berusia 21 tahun itu, setelah menjuarai Korea Terbuka, adalah tampil pada perempat final Perancis Terbuka.Rekannya, Jonatan, dua kali kalah pada babak kedua dan tiga kali tersingkir pada babak pertama setelah menjadi finalis di Korea. Di Hongkong, Jonatan kalah dari pemain Taiwan, Tzu Wei Wang, 17-21, 13-21.Tunggal putra pun menyisakan Tommy Sugiarto yang menang atas Sourabh Verma (India), 21-15, 21-18.Di Jakarta, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Susy Susanti mengakui belum stabilnya permainan Anthony dan Jonatan. PBSI akan menentukan langkah untuk membenahi sektor tunggal putra setelah berdiskusi dengan pelatih dan atlet sekembali mereka dari Hongkong.Pelatih tunggal putra, Hendry Saputra Ho, pernah mengatakan, pemain tunggal putra Indonesia belum tampil konsisten di Super Series karena belum matang dalam permainan. Fisik mereka juga belum terjaga saat harus tampil di dua turnamen beruntun.Dalam Piala Thomas dan Uber, nomor tunggal sangat penting karena kejuaraan tersebut mempertandingkan tiga tunggal dan dua ganda. Ironisnya, selama ini Indonesia hanya punya andalan pada nomor ganda.Gagal ke DubaiKekalahan pada babak pertama di Hongkong, dikatakan Ketua Subbidang Hubungan Luar Negeri PBSI Bambang Roediyanto, memastikan kegagalan Anthony untuk tampil pada Turnamen Final Super Series di Dubai, Uni Emirat Arab, 13-17 Desember. Turnamen itu diikuti delapan petenis berpenampilan terbaik dari turnamen Super Series/Premier selama 2017.Sebelum tampil di China, pekan lalu, Anthony berada di peringkat ke-9. Posisinya akan turun setelah dua kekalahan beruntun pada babak pertama.Pemain Indonesia yang telah memastikan mendapat tempat di Dubai adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (ganda putra) serta ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto. (IYA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000