logo Kompas.id
OlahragaKemampuan Atlet Kian Merata
Iklan

Kemampuan Atlet Kian Merata

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Program pelatihan yang diberikan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ke daerah-daerah membuahkan hasil berupa kemampuan teknis para atlet yang kian merata. Perolehan medali emas Kejuaraan Nasional Taekwondo Piala Duta Besar Korea Selatan 2017 menyebar ke banyak provinsi meskipun Jawa Barat tetap dominan. Hingga hari ketiga kejurnas, Sabtu (25/11), Jabar meraih delapan medali emas, disusul Bali (dua emas). Lima medali emas lainnya dibagi rata untuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jambi.Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBTI Rahmi Kurnia mengatakan, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, pihaknya sering memberikan pelatihan teknis ke daerah-daerah. Hal ini dilakukan agar kemampuan teknis atlet, pelatih, serta wasit di daerah semakin merata. Pemerataan ini penting agar saat direkrut di pemusatan latihan nasional tidak perlu lagi mengulang teknik-teknik dasar.Manajer Kontingen Jambi Tony Nainggolan mengakui bisa meraih medali emas setelah 23 tahun absen mendapatkannya dari kejuaraan apa pun. Emas itu disumbang Farel Patra S dari kyorugi kelas -54 kg. "Kami selalu mengikutsertakan atlet, pelatih, dan wasit pada pelatihan dari PBTI," ucapnya.Meski belum mendapatkan emas, Manajer Kontingen Nusa Tenggara Timur Micky Natun juga merasakan manfaat sejak beberapa kali mengikuti pelatihan dari PBTI. "Jika tidak mengikuti pelatihan dari PBTI, kami tidak akan bisa bersaing di kejurnas ini," ujar Micky. Ia pun cukup puas atas hasil satu dari 13 atlet yang dikirim, yakni Pasti Putri Mamun, meraih medali perak pada nomor kyorugi kelas -53 kilogram. Sementara itu, hasil gemilang kontingen Jabar diharapkan menginspirasi daerah lain untuk meniru pembinaan serupa. Pada Kejurnas 2016, Jabar juga menjadi juara umum dengan perolehan 12 emas, 2 perak, dan 7 perunggu (Kompas, 5/12/2016). Menurut Pelatih Kontingen Jabar Bayu Frimansyah, capaian itu membutuhkan proses panjang. Pada 2011, Jabar memulai pembenahan secara sistematis, diawali dengan merekrut pelatih asal Korea Selatan, Lee Wooly Nara. Mereka lantas menerapkan sistem perekrutan dan pelatihan atlet yunior dan senior yang murni didasarkan pada kemampuan mereka. Salah satu metode penjaringan atlet itu melalui berbagai kejuaraan. Regenerasi atlet dilakukan sejak tiga tahun sebelum kejuaraan. Perekrutan dan pelatihan taekwondoin peserta Pekan Olahraga Nasional 2016, misalnya, telah dimulai sejak 2013. Selain itu, pelatihan diatur dengan jadwal yang ketat. (DD01)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000