YAS MARINA, SENIN — Setelah menyelesaikan balapan terakhir Formula 2, pebalap muda Indonesia, Sean Gelael, langsung fokus untuk menjalani sesi latihan bersama tim Formula 1 Toro Rosso. Sean akan mengendarai mobil STR12 pada dua sesi latihan hari Selasa dan Rabu di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Sean akan menjalani sesi latihan secara penuh hari Selasa. Sementara pada Rabu, pebalap berusia 21 tahun ini akan bergantian dengan pebalap Toro Rosso lainnya, Pierre Gasly dan Brendon Hartley. Pada sesi latihan ini, tim Toro Rosso memiliki obyektif tes untuk pengenalan karakter ban Pirelli yang disesuaikan dengan komponen lain, termasuk sasis mobil.
Bagi Sean, sesi latihan bersama Toro Rosso ini merupakan yang ketiga. Sebelumnya dia juga dilibatkan pada sesi latihan di Sirkuit Sakhir Bahrain dan Hongaria. Selain itu, Sean juga diberi kesempatan untuk turun pada sesi latihan bebas Formula 1 pada hari pertama (FP1) di Sirkut Marina Bay Singapura, Sepang (Malaysia), Austin (Amerika Serikat), dan Meksiko.
Setelah tes bersama tim Toro Rosso, Sean kembali melanjutkan rangkaian tes bersama tim Prema Racing. Tes ini merupakan momentum persiapan tim untuk menghadapi musim balap Formula 2 tahun depan.
Sesi tes ini sangat penting karena adaptasi pertama pebalap sekaligus uji coba mobil yang baru. Untuk musim 2018, penyelenggara balap F2 menerapkan regulasi baru dengan memperkenalkan mesin turbo.
Sesi tes ini sangat penting karena adaptasi pertama pebalap sekaligus uji coba mobil yang baru. Untuk musim 2018, penyelenggara balap F2 menerapkan regulasi baru dengan memperkenalkan mesin turbo. Selain itu, setiap mobil juga diwajibkan memakai pengaman ”Halo”.
Bagi tim Prema Racing, musim depan dipastikan akan lebih berat karena tim lain pun memiliki kesempatan yang sama. Prema Racing sebelumnya begitu mendominasi pada musim 2016. Pada debutnya di ajang GP2 yang kini berganti nama F2, Prema menempatkan dua pebalapnya di puncak klasemen pebalap dan memastikan gelar juara dunia. Mereka juga menyabet gelar juara untuk tim.
Pada musim 2017, dominasi Prema Racing sudah mulai tertandingi. Meski masih mampu mengantarkan pebalapnya menjadi juara dunia lewat Charles Leclerc, gelar juara tim sudah lepas dari genggaman mereka. Gelar juara diambil tim Russian Times yang tampil lebih konsisten lewat dua pebalapnya, Artem Markelov dan Luca Ghitto.
Musim 2018, dengan regulasi baru dan mobil baru, belum ada jaminan bagi Prema Racing untuk kembali berkibar. Persiapan tim yang matang akan menjadi kunci. Harapan mereka pun akan bertumpu pada kemampuan balap Sean Gelael yang musim ini akan berduet dengan pebalap asal Belanda, Nyck de Vries.
Musim 2018, dengan regulasi baru dan mobil baru, belum ada jaminan bagi Prema Racing untuk kembali berkibar. Persiapan tim yang matang akan menjadi kunci.
”Musim ini saya mendapatkan banyak pengalaman dan belajar bersama tim Pertamina Arden. Hasilnya memang tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua anggota tim Pertamina Arden. Saya pun berterima kasih kepada semua orang yang selama ini tetap memberi dukungan kepada saya,” tutur Sean.
”Musim depan tantangannya sulit. Namun, kami tetap berusaha mendapatkan hasil positif,” lanjut Sean.
Sean Gelael merupakan pebalap Indonesia yang membalap di ajang Formula 2 musim 2017. Lahir di Jakarta, 1 November 1996, Sean memulai karier balap saat berusia 15 tahun di Kejuaraan Asian Karting 2011 dan finis di urutan ketiga. Sean melanjutkan karier di ajang balap Formula Pilota China dan Formula Abarth dengan finis di urutan keempat pada debutnya (2012).
Tahun 2016, Sean untuk pertama kali menjadi pebalap penuh pada GP2 (yang sekarang berganti nama menjadi Formula 2). Sean mendapatkan podium pertama di Red Bull Ring hasil finis di urutan ke-15. Pada 2017, Sean bergabung dengan tim Pertamina Arden.
Norman Nato merupakan pebalap 25 tahun asal Perancis yang membalap di ajang Formula 2 atau yang sebelumnya dikenal dengan GP2 Series sejak 2015. Nato mengawali karier bersama tim Arden. Dia pindah ke tim Racing Engineering, lalu kini kembali lagi bersama Arden. Pada musim 2016, Nato menduduki posisi ke-5 klasemen pebalap. Sampai saat ini, Nato sudah delapan kali naik podium dengan koleksi tiga piala utama. (*/KSP)