logo Kompas.id
OlahragaGengsi "Ayam Kinantan" dan...
Iklan

Gengsi "Ayam Kinantan" dan "Bajul Ijo"

Oleh
· 2 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Perebutan gelar juara Liga 2, Selasa (28/11), di Stadion Gelora Bandung Lautan Api antara PSMS Medan dan Persebaya Surabaya menjadi adu gengsi dua tim legendaris dengan jejak rivalitas tinggi semasa era perserikatan. Laga final diyakini menyuguhkan pertarungan sengit meskipun kedua tim sudah pasti naik kasta ke Liga pada musim 2017/2018.Skuad aAyam Kinantan", julukan PSMS, dan "Bajul Ijo", julukan Persebaya, berambisi menyempurnakan promosi ke Liga 1 dengan gelar juara Liga 2.Kedua tim ini memiliki jejak persaingan sengit pada era perserikatan (1931-1994). Persebaya mencecap enam gelar juara perserikatan, sedangkan PSMS lima gelar. PSMS pernah menjadi juara perserikatan dengan memecundangi Persebaya, tetapi belum pernah sebaliknya. Itu terjadi pada Kejuaraan Nasional PSSI 1969-1971 yang melahirkan PSMS sebagai juara, sedangkan Persebaya di urutan kedua.Untuk itu, laga final Liga 2 ini merupakan pembuktian bagi kedua tim. Bagi PSMS, kemenangan berarti melanjutkan hegemoni terhadap Persebaya. Sementara bagi Persebaya, gelar juara merupakan pembalasan yang tertunda 46 tahun."Kami ingin dikenang sebagai tim juara," kata penyerang dan kapten Persebaya, Rendi Irwan Saputra, Senin (26/11)."Juara itu bukan nomor dua," ujar Rendi.Pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera mengatakan, dirinya amat bersyukur bisa mencapai final sehingga memenuhi target manajemen klub yang berdiri sejak 1927 itu. Namun, perjuangan belum selesai, Persebaya ingin menyempurnakan dengan gelar juara. "Tim akan all out," ucapnya.Pelatih PSMS Medan, yang juga mantan peracik taktik Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, optimistis anak-anak asuhnya bisa memenangi laga final ini. "Persebaya adalah tim yang kuat. Kami harus bekerja keras apabila ingin mengalahkan mereka dan menjadi juara Liga 2," kata Djadjang dikutip dari situs resmi kompetisi, liga-indonesia.id.Kerja samaMasih terkait sepak bola, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Liverpool Gary Millar sepakat menjalin kerja sama. Sepak bola jadi salah satu dari lima program kerja sama "kota kembar" mulai 2018.Untuk kerja sama di bidang olahraga, Risma menyatakan sedang menyiapkan seleksi anak-anak usia di bawah 11 tahun agar bisa mengikuti kursus sepak bola di sebuah akademi di Liverpool. Akan ada 10 anak yang dicari dan kemudian diberangkatkan saat mereka duduk di bangku SMP. (BRO/ETA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000