logo Kompas.id
OlahragaPerancis Wujudkan Asa
Iklan

Perancis Wujudkan Asa

Oleh
· 3 menit baca

LILLE, SENIN — Untuk pertama kali dalam 16 tahun, Perancis menjuarai Piala Davis, lambang supremasi tenis beregu putra. Gelar juara ke-10 ini diraih Perancis setelah pada final Grup Dunia yang berakhir di Stade Pierre-Mauroy, Lille, Perancis, Minggu (26/11), mengalahkan Belgia, 3-2.Kemenangan Perancis dipastikan setelah pada laga terakhir Lucas Pouille mengalahkan Steve Darcis, 6-3, 6-1, 6-0. Dua kemenangan Perancis lainnya berasal dari Jo-Wilfried Tsonga pada hari pertama dan pasangan Richard Gasquet/Pierre-Hugues Herbert pada hari kedua.Kapten tim Perancis, Yannick Noah, mengatakan, pertandingan pada babak final mengagumkan. "Melihat Lucas bermain di kampung halamannya dan menjadi penentu kemenangan, ini sangat menyenangkan," katanya.Menurut Noah, kunci kesuksesan dalam kompetisi ini adalah mengakhiri "budaya kalah" yang selama ini menguasai Perancis.Kutukan tuan rumahPerancis meraih kemenangan terakhir mereka di ajang ini pada 2001. Setelah itu, mereka kalah pada partai final tahun 2002, 2010, dan 2014. Perancis menjadi tuan rumah pada dua dari tiga final itu sehingga sering disebut "kutukan" tuan rumah.Dalam perebutan gelar Piala Davis tahun ini, Perancis maju ke final setelah mengalahkan Jepang, Inggris, dan Serbia. Kemenangan ini didapat Perancis saat petenis terkuat negara yang mereka hadapi, masing-masing Kei Nishikori, Andy Murray, dan Novak Djokovic, absen.Kemenangan ini membuat Perancis bersama-sama dengan Inggris menjadi negara peraih gelar Piala Davis terbanyak ketiga dengan 10 gelar setelah Amerika Serikat (32 kali) dan Australia (28). "Mulai kini kami akan mengarungi ombak kesuksesan," kata Noah.Sebaliknya, di tim Belgia, selain bintang mereka, David Goffin, petenis Belgia lainnya bermain tidak sesuai dengan harapan. Goffin menjaga asa Belgia dengan menyumbang dua kemenangan untuk membuat skor 2-2. Setelah mengalahkan Pouille pada laga pembuka, Goffin unggul atas Tsonga pada hari ketiga, 7-6 (5), 6-3, 6-2.Namun, Pouille yang lahir tak jauh dari Lille mematahkan ambisi Belgia. Dengan groundstroke yang kuat, Pouille mengecoh Darcis, yang mempunyai rekor sempurna 5-0 dalam final Piala Davis yang menentukan."Meski saya bermain bagus, tetap merasa kecewa karena Belgia kalah," kata Goffin.Pada set pertama, Pouille membuat Darcis melakukan banyak kesalahan sendiri. Berdasarkan statistik pada laman Piala Davis, Darcis melakukan lebih banyak unforced error, yaitu 16, sementara Pouille melakukan 9.DominanPada set kedua dan ketiga, Pouille bermain lebih dominan dengan melakukan tiga pukulan as (pukulan servis yang tidak dapat dijangkau oleh pemain lawan). Permainan net petenis peringkat ke-18 dunia itu juga sangat bagus. Hal ini terlihat dengan keberhasilan memenangi lima dari enam pukulan di depan net pada set kedua.Darcis, yang dikenal pantang menyerah, akhirnya harus mengakui kekalahan setelah bertarung selama 1 jam 34 menit. Bola pukulan Darcis keluar lapangan menandai kemenangan Perancis. Pouille meluapkan kegembiraan dengan menangis sambil menjatuhkan tubuh di lapangan. Pemain-pemain Perancis segera mengepung dan memeluk dia."Saya sangat bahagia dengan kerja sama tim. Kami sangat menginginkan trofi ini, dan akhirnya setelah 16 tahun berlalu, kami mendapatkannya," kata Pouille.Menurut Pouille, hasil pertandingan membuatnya merasa sangat emosional. "Merasakan ditonton penggemar, keluarga, dan teman-teman, perasaan ini seperti berasal dari dunia lain. Begitu kalah pada laga Jumat, muncul keyakinan untuk bermain habis-habisan pada laga penentuan," kata Pouille kepada ESPN.Sepanjang tahun ini, Pouille mengemas tiga gelar juara ATP, yaitu di Vienna, Stuttgart, dan Budapest. Di Vienna, Pouille menjadi juara setelah menaklukkan seniornya, Tsonga, di final.Pouille membela tim Piala Davis Perancis sejak 2016. Pada rangkaian Piala Davis tahun ini, Pouille dua kali menelan kekalahan, termasuk dari Goffin pada hari pertama final. (AP/AFP/DNA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000