logo Kompas.id
Olahraga13 Orang Lain Ditengarai...
Iklan

13 Orang Lain Ditengarai Terlibat Pengaturan

Oleh
· 3 menit baca

MAKASSAR, SELASA — Selain delapan pemain dan satu ofisial yang telah dijatuhi skors, ditengarai terdapat 13 nama lain yang terlibat kasus pengaturan skor pada Liga Basket Indonesia (IBL) musim lalu. "Sejauh ini baru dibicarakan nama ke-13 orang itu saja," kata Danny Kosasih, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi), saat menghadiri turnamen bola basket putri Piala Srikandi 2017 di GOR Flying Wheel Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (28/11) malam.Menurut Danny, 13 nama yang ditengarai terlibat kasus pengaturan skor ini berasal dari klub yang berbeda dari sembilan orang yang telah dijatuhi larangan bermain, yang semuanya berasal dari JNE Siliwangi Bandung. "Agar tidak hanya menjadi pembicaraan, kami harap mereka yang mengetahui dengan pasti dan memiliki data hendaknya segera memberitahukan kepada PP Perbasi," katanya.Menurut Danny, hanya dengan demikian, PP Perbasi bisa membuktikan bahwa mereka benar-benar terkait dengan kasus pengaturan skor pertandingan.Sebelumnya, Danny menyatakan lebih senang kalau kasus ini ditangani kepolisian agar kasus pengaturan skor ini bisa terungkap secara tuntas.Namun, mantan pebasket nasional Triadnjanaadi Lokatanaya justru meminta PP Perbasi lebih aktif menyelesaikan kasus ini. "Kita tidak bisa hanya menunggu. Kalau sudah mendapatkan nama-nama yang diduga terkait, sebaiknya Perbasi memanggil mereka untuk mengklarifikasi," kata Tri Adiloka, panggilan Triadnjanaadi Lokatanaya.Tri Adiloka yang kini menjadi pelatih tim basket putri GMC Cirebon mengatakan, kasus ini harus dituntaskan sampai akarnya agar dunia bola basket Indonesia semakin baik.Tanpa kompromiSebelumnya, koordinator Piala Srikandi, Deddy Setiawan, menegaskan, basket putri tidak akan berkompromi dengan pengaturan skor. "Jika memang kedapatan ada yang bermain-main dengan pengaturan skor, akan kami tindak tegas," ujar Deddy, yang juga pemilik tim Merpati Bali itu.Untuk itulah, Deddy juga mendesak agar kasus yang menimpa IBL ini diusut tuntas.Dalam lanjutan Piala Srikandi yang berlangsung Selasa, tim Tanago Friesian Jakarta yang bermain di Grup A harus menyerah 51-55 dari Merah Putih Samator Jakarta sekalipun sempat memimpin sejak kuarter pertama.Tanago Jakarta memimpin sejak kuarter pertama dengan skor 17-11 dan mempertahankannya hingga akhir kuarter ketiga, 40-38. Namun, pada kuarter terakhir, perolehan angka mereka terkejar oleh MP Samator. Point guard Tanago, Tiara Aulia Denaya, mencetak angka terbanyak bagi timnya dengan meraih 19 poin, 5 asis, dan 4 rebound."Kekalahan ini lebih karena jadwal pertandingan yang tidak mendukung. Pada hari pertama kami main paling malam, hari ini harus main pertama kali," ujar Abrizalt Hasiholan, Pelatih Tanago. "Ini bukan mencari kambing hitam, tetapi inilah yang terjadi. Pemain saya tidak mendapat istirahat yang cukup."Kurangnya istirahat pemain terlihat ketika Tiara mengalami kram kaki kiri pada kuarter ketiga. Namun setelah ditangani fisioterapis, Tiara akhirnya bisa kembali bermain.MP Samator bisa menyamakan kedudukan pada skor 42-42 pertengahan kuarter keempat, lalu melaju meninggalkan perolehan Tanago. Kemenangan tersebut belum memuaskan Nina Yunita, Pelatih MP Samator."Pemain kami belum menampilkan permainan terbaik. Bahkan, dalam pertandingan tadi, penampilan mereka naik turun," ujar Nina. (NIC)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000