Persaingan Para Juara Olimpiade Dimulai
Absennya sejumlah atlet dari Kejuaraan Angkat Besi Dunia IWF 2017 karena tersangkut kasus doping tidak membuat ajang itu sepi perhatian. Mulai Selasa (28/11), atlet angkat besi dari seluruh dunia akan menunjukkan kehebatan mereka, termasuk di antara mereka enam juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Kejuaraan Dunia 2017 bergulir di Anaheim, California, Amerika Serikat, pada 28 November-5 Desember. Juara Olimpiade 2016 yang tampil di antaranya lifter asal Thailand, Sukanya Srisurat (kelas 58 kilogram) dan Sopita Tanasan (53 kg). Sopita adalah lawan terberat lifter Indonesia, Sri Wahyuni Agustiani, di Rio.
Sopita menjalani debut Olimpiade di Rio de Janeiro. Ketika itu, dia tampil pada kelas yang sama dengan Sri Wahyuni, yaitu 48 kg. Di Anaheim, Sopita akan naik kelas ke kategori 53 kg, yang selama ini merupakan kelas andalannya.
Pada kelas 53 kg, Sopita pernah tiga kali menjadi juara Asia yunior berturut-turut, pada 2012, 2013, dan 2014. Pada periode yang sama, perempuan berusia 23 tahun itu mengoleksi dua medali perak dan satu perunggu kejuaraan dunia yunior.
Pada kejuaraan dunia level senior, pencapaian terbaiknya adalah menjadi peringkat kedua pada 2013. Dua tahun terakhir, Sopita menempati peringkat keempat kejuaraan dunia.
Sopita akan berhadapan dengan Hsu Shu-ching dari Taiwan, yang berusaha mempertahankan gelar juara dunia. Hsu Shu-ching juga juara Olimpiade 2016 pada kelas 53 kg.
Sektor putra
Di sektor putra, penampilan juara Olimpiade Rio asal Iran, Kianoush Rostami (85 kg), paling ditunggu-tunggu penggemar. Rostami bersama tim Iran hampir saja batal mengikuti kejuaraan dunia karena pengajuan visa mereka ditolak Pemerintah AS.
Karena tak ada Kedutaan Besar AS di Iran, Rostami harus bolak-balik ke Dubai untuk mengurus visa. Tepat saat kejuaraan dimulai, Ketua USA Weightlifting Phil Andrews melalui akun Facebook mengumumkan, pengajuan visa tim Iran disetujui Washington. "Terima kasih Departemen Luar Negeri dan Komite Olimpiade AS atas bantuannya," tulis Andrews.
Pada Februari lalu, Rostami mendapat penghargaan Atlet Angkat Besi Tahun ini dari Federasi Angkat Besi Internasional (IWF). Rostami pernah dicoret dari pelatnas Iran karena sering absen latihan. Pada Olimpiade 2016, juara dunia dua kali ini memecahkan rekor atas namanya sendiri dengan total angkatan seberat 396 kg.
Iran juga mengirimkan juara Olimpiade 2016, Sohrab Moradi (94 kg), ke Anaheim. Juara Olimpiade lain yang akan tampil Lasha Talakhadze (+105 kg) dari Georgia. Tiga kali peraih medali Olimpiade asal Spanyol, Lidia Valentin (75kg), dan juara Olimpiade London 2012 dari Iran, Behdad Salimi (+105 kg), juga akan tampil di Anaheim.
Para lifter ini memanfaatkan absennya China dalam kejuaraan dunia. China termasuk dalam sembilan negara yang dilarang tampil karena tersangkut kasus doping. Negara lain yang mendapat larangan berlomba adalah Rusia, Kazakhstan, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Ukraina, Moldova, dan Turki.
Dalam dua dekade terakhir, China selalu jadi juara umum angkat besi pada Olimpiade dan kejuaraan dunia. China hanya pernah satu kali menjadi peringkat kedua pada Kejuaraan Dunia Antalya 2001 ketika Rusia menyalip perolehan medali.
Skandal doping membuka peluang tuan rumah AS untuk merebut medali kejuaraan dunia pertama setelah 20 tahun berlalu. Peluang AS berasal dari kelas 69 kg putra melalui Clarence "CJ" Cummings, yang telah empat kali menjadi juara dunia di tingkat remaja dan yunior.
Presiden IWF Tamas Ajan setelah pertemuan Dewan Eksekutif IWF di Anaheim, Minggu (26/11), seperti dikutip Insidethegames, mengatakan Kejuaraan Dunia 2017 menandai dimulainya babak baru angkat besi internasional yang bersih dan sportif. (DNA)