Hingga dekade lalu, duel ”The Gunners” versus ”Setan Merah” kerap dijuluki ”derbi Inggris” karena pertemuan kedua tim hampir selalu berlangsung panas dan menentukan gelar juara. Setidaknya 16 trofi Liga Inggris mereka kuasai sejak 1992 atau kelahiran era Premiership.
Sayangnya, akhir-akhir ini, duel kedua tim itu tidak lagi setenar dulu, menyusul geliat Chelsea dan Manchester City dalam satu dekade terakhir ini. Meski demikian, duel itu masih mempunyai aura khas dan daya tarik di era kekinian.
Duel Arsenal versus MU dini hari nanti bakal tercatat di buku rekor Liga Inggris, yaitu sebagai laga pertama dengan pendapatan gabungan senilai 1 miliar pounds atau setara Rp 18 triliun. Ya, MU dan Arsenal merupakan klub dengan laba kotor terbesar di Liga Inggris musim lalu.
Pada musim 2016-2017, Setan Merah meraih laba kotor 581 juta pounds atau sekitar Rp 10 triliun, adapun Arsenal 424 juta pounds atau Rp 8 triliun. ”Ini merupakan pencapaian luar biasa kedua tim di Liga Inggris. Itu mencerminkan kesuksesan mereka meraih pendapatan besar dari hak siar,” ujar Riger Bell, pendiri Vysyble, perusahaan analis keuangan.
Terlepas kegagalan mendominasi Liga Inggris akhir-akhir ini, Arsenal dan MU kian ”makmur” secara finansial sejak dikuasai investor Amerika Serikat. ”MU dan Arsenal adalah dua merek paling besar di Liga Inggris saat ini. Itu tidak bisa diabaikan,” tulis media Inggris, The Independent.
Tidak tertandingi
Fakta lain pun berbicara, Arsene Wenger (Arsenal) dan Jose Mourinho (MU) adalah dua manajer paling kaya pengalaman di Liga Inggris saat ini. Sepak terjang mereka di Inggris tidak bisa ditandingi kompatriotnya, seperti Antonio Conte (Chelsea), Juergen Klopp (Liverpool), atau Pep Guardiola (Manchester City).
Keduanya sering perang mulut dan bertukar komentar pedas di media. Mourinho pernah mengejek Wenger sebagai ”si spesialis gagal”, sementara ia menyanjung diri sebagai ”si spesial”. Sindiran itu lantas dibalas Wenger dengan kemenangan 2-0 atas MU musim lalu. Inilah kemenangan perdana Wenger atas ”Si Spesial” dalam 16 duel mereka di Liga Inggris.
Wenger, pelatih paling senior di Liga Inggris, ingin mengulangi kegemilangan itu dini hari nanti. Mereka akan kembali berharap pada tuah Emirates, stadion yang menjadi benteng kokoh Arsenal.
The Gunners punya rekor menawan, yaitu 12 kali menang beruntun saat tampil di kandangnya itu. Terakhir, mereka menghajar 5-0 Huddersfield Town, tim yang sempat menjungkalkan MU pada duel akhir Oktober lalu.
Arsenal kini memang tengah bergairah. Sempat terbenam di peringkat ke-16, yaitu di tepi zona degradasi, mereka kini melesat ke peringkat ke-4. Tambahan tiga poin bisa membuat Arsenal kian menempel MU. Saat ini, The Gunners tertinggal empat angka dari MU di peringkat kedua dengan koleksi 32 poin.
Sayangnya, Arsenal dihantui krisis striker. Striker baru, Alexandre Lacazette, akan absen karena cedera. Adapun Alexis Sanchez, pencetak gol terbanyak Arsenal musim lalu, diragukan tampil karena masalah kebugaran.
Namun, mereka masih punya Mesut Oezil dan Danny Welbeck yang pulih dari cedera. Oezil, yang sempat dihujani kritikan deras, kini tengah berapi-api. Ia memborong dua gol dan satu asis di laga kontra Huddersfield.
”Semua orang tahu, dia (Oezil) pesepak bola hebat. Ia kini kian dewasa dan menunjukkan mampu melawan kritik,” ujar Wenger memuji penyerangnya yang masih dikagumi Mourinho itu.
Oezil akan menjadi masalah di lini belakang MU yang terancam pincang akibat kehilangan Eric Bailly, Phil Jones, dan Nemanja Matic. Tak ayal, ini menjadi laga sulit bagi Mourinho jelang derbi Manchester, pekan depan.
Mourinho belum pernah menang atas rival-rival besarnya di laga tandang sejak melatih MU musim lalu. (AFP/JON)