MAKASSAR, KOMPAS — Dua pemain bola basket dari Amerika Serikat, Jarron Crump dan Nate Maxey, masuk daftar hitam PP Perbasi karena diindikasi terkait judi pengaturan skor di Liga Basket Indonesia musim 2016-2017. Perbasi telah menghukum delapan pemain dan seorang ofisial dalam skandal pengaturan skor itu. Sementara identitas 13 pemain dan pelatih yang diindikasi terlibat skandal itu belum diungkap Perbasi.
Informasi status Crump dan Maxey itu diperoleh Kompas dari Pelatih Satya Wacana Salatiga Efri Meldy, Sabtu (2/12). Efri mengetahui hal itu saat Satya Wacana berniat kembali merekrut kedua pemain itu untuk Liga Basket Indonesia (IBL) musim 2017-2018.
”Ketika kami ingin menggunakan kedua pemain itu, ternyata sudah di-blacklist Perbasi, dengan hanya disebutkan ada dugaan terkait kasus judi pengaturan skor,” ujar Efri.
Ketua Bidang Hukum PP Perbasi George Fernando Dendeng yang dimintai konfirmasi soal status daftar hitam bagi Crump dan Maxey menegaskan kalau pihak Perbasi masih menyidik lebih lanjut. Perbasi akan mengungkapkan hal tersebut secara terbuka. ”Setelah kami mendapat bukti-buktinya,” ujar George.
Crump yang berposisi sebagai point guard dan Maxey pemain center musim lalu bermain untuk Satya Wacana. Tim peringkat empat IBL musim 2015-2016 itu pada musim lalu terpuruk dan mengalami kekalahan beruntun. Padahal, Crump dianggap sebagai point guard asing terbaik ketika tampil di Piala Perbasi 2016.
Akibat performa buruk timnya itu, Efri sempat menyampaikan niatnya untuk mengundurkan diri dari posisi pelatih Satya Wacana.
”Saya juga tidak terpikir kalau anak-anak saya musim lalu itu ada ’main’,” kata Efri.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus judi pengaturan skor yang dilakukan delapan pemain dan seorang ofisial JNE Siliwangi Bandung itu terjadi di IBL 2016-2017 Seri Jakarta. Pada seri itu, satu-satunya kemenangan JNE Siliwangi Bandung diraih ketika menghadapi Satya Wacana Salatiga.
Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih sebelumnya menjelaskan, dari pengakuan delapan pemain dan satu ofisial tim JNE Siliwangi Bandung yang telah dihukum, terungkap para pemain JNE Siliwangi Bandung sempat bertengkar dengan pemain tim lawan karena JNE Siliwangi Bandung yang menjadi pemenang pada sebuah pertandingan musim lalu.
Terkait kejelasan status Crump dan Maxey, Danny Kosasih mengatakan, Perbasi akan membukanya jika sudah memperoleh bukti tentang keterkaitan mereka dengan skandal pengaturan pertandingan. Perbasi kini masih mendalami kasus ini.
”Perbasi akan mengirim surat kepada FIBA (Federasi Bola Basket Internasional) agar FIBA yang menjatuhkan hukuman kepada pemain asing yang kedapatan terlibat pengaturan skor,” tutur Danny Kosasih.
Piala Srikandi
Pada kejuaraan bola basket putri Piala Srikandi seri pertama di Makassar, Sulawesi Selatan, tim Surabaya Fever keluar sebagai juara. Pada laga final di GOR Flying Wheel, kemarin, Surabaya Fever mengempaskan lawan bebuyutannya, Merpati Bali, 67-48.
Pelatih Surabaya Fever Wellyanto Pribadi mengatakan, meski timnya juara, ia masih belum puas dengan penampilan pemainnya yang belum terlalu padu. (NIC)