ANAHEIM, MINGGU — Harrison James Maurus (17) mewujudkan harapan Amerika Serikat untuk dapat bersaing di tingkat dunia. Setelah 20 tahun berlalu, Maurus, yang turun di kelas 77 kilogram, menjadi atlet pertama AS yang mengantongi medali pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi IWF 2017.
Pemuda itu menempati peringkat kelima pada angkatan snatch 155 kg sebelum mencetak sejarah menempati peringkat ketiga angkatan clean and jerk 193 kg dan angkatan total 348 kg.
”Ini sangat keren, tidak hanya karena bisa mendapatkan medali, tetapi tercatat dalam sejarah,” kata Maurus kepada Insidethegames. Maurus melewati kesempatan ketiga pada angkatan clean and jerk karena mengalami keram kaki.
Dia menjadi atlet non-Asia pertama yang naik ke podium kejuaraan dunia kelas 77 kg putra sejak 2011. Sebanyak 12 gelar juara dunia dari empat kejuaraan dunia terakhir selalu diraih lifter asal negara Asia. China menjadi negara pengumpul medali emas terbanyak dengan mengoleksi sembilan gelar juara dunia. Kazakhstan mengumpulkan dua gelar juara dan Korea Selatan meraih satu gelar.
Terakhir kali lifter dari negara non-Asia yang mendapat gelar juara dunia di kelas ini adalah Tigran Gevorg Martirosyan (Armenia) pada Kejuaraan Dunia IWF 2010.
Tampil dengan dukungan suporter tuan rumah, Maurus berhasil memecahkan rekor angkatan terbaiknya pada nomor clean and jerk 192 kg, yang dicapainya saat menjadi juara dunia remaja di Bangkok, Thailand, April lalu.
Pada kelas yang sama, lifter asal Mesir, Mohamed Ihab Youssef Ahmed Mahmoud, menjadi lifter pertama Afrika yang berhasil menyapu bersih perolehan tiga medali emas setelah 33 tahun berlalu.
Mahmoud menjadi yang terbaik dengan angkatan snatch 165 kg, clean and jerk 196 kg, dan angkatan total 361 kg. Terakhir kali Afrika mempunyai juara dunia pada 1984, ketika Oliver Orok (Nigeria) meraih emas snatch.
Berdasarkan catatan IWF, Mahmoud juga menjadi atlet pertama Mesir yang mencapai podium kejuaraan dunia angkat besi pada semua kategori lomba nomor putra. Satu-satunya lifter Mesir yang pernah mencapai podium adalah Said Khalifa Gouda, pada periode 1953-1955.
Rejepbay Rejepov (Turkmenistan) mengemas tiga medali perak dengan menempati peringkat kedua angkatan snatch 158 kg, clean and jerk 194 kg, dan angkatan total 352 kg. Adapun Dumitru Captari (Romania) merebut satu perunggu pada angkatan snatch 156 kg, yang dicapainya ketika pada final B.
Pada kelas 69 kg, lifter Korea Selatan, Won Jeong-sik, meraih medali emas setelah mencatatkan angkatan total 326 kg. Pada angkatan snatch, Jeong-sik juga menjadi yang terbaik dengan angkatan 148 kg. Jeong-sik menempati peringkat kedua pada angkatan clean and jerk 178 kg.
Adapun lifter unggulan AS Clarence Cummings Jr harus mengubur mimpi menjadi juara dunia setelah menempati peringkat kesembilan pada angkatan snatch dan gagal melakukan tiga kali angkatan clean and jerk. (DNA)