Beberapa Hal Harus Dibenahi
Fakta itu terungkap dalam pergelaran Kejuaraan Akuatik CIMB Niaga Indonesia Terbuka 2017 dan Kejuaraan Nasional Kelompok Umur 2017 di Stadion Akuatik Senayan, Selasa (5/12). Atlet, pelatih, hingga delegasi teknik pemantau uji coba untuk Asian Games 2018 itu sepakat ada lima poin detail kecil pada fasilitas arena itu yang perlu segera diperbaiki.
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berpidato sebelum membuka Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka ini, kemarin malam, menegaskan, dalam kejuaraan ini kualitas hasil renovasi dan juga kualitas penyelenggaraan akan diuji.
Wapres juga mengingatkan, waktu menuju Asian Games 2018 tinggal tersisa 256 hari. ”Di sisa 4 bulan itu kita harus bekerja keras, venue-nya diselesaikan, penyelenggaraannya berjalan betul. Mudah-mudahan mulai tahun depan kita mendengarkan ’Indonesia Raya’ berulang kali, termasuk di kolam ini,” paparnya.
Atlet loncat indah Pemusatan Latihan Nasional Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Maria Natalie Dinda (23), seusai pertandingan, mengatakan, setidaknya ada lima detail kecil yang dikeluhkan para atlet loncat indah seusai mencoba arena. Lima hal itu ialah, pertama, tangga ke menara loncat goyang. Padahal, menara itu cukup tinggi, yakni 3 meter, 5 meter, 7,5 meter, dan 10 meter. Kondisi itu bisa membahayakan atlet.
Kedua, tangga menara itu berbentuk spiral sehingga memusingkan kepala atlet jika harus berulang kali naik-turun tangga tersebut. Situasi ini akan memengaruhi konsentrasi atlet sebelum berlaga. Ketiga, alas lantai semua menara, dari 3 meter sampai 10 meter, licin. Kondisi itu pun sangat berbahaya. Bahkan, ada beberapa atlet yang terpeleset ketika akan meloncat. Untungnya tidak memakan korban.
Keempat, penyiram air (sprinkle water) ke kolam semburan airnya terlalu tinggi. Bahkan, semburannya menyentuh papan loncat 1 meter. Situasi tersebut juga sangat mengganggu konsentrasi atlet yang akan meloncat. Kelima, tempat latihan kering (dryland) belum dilengkapi fasilitas latihan. Padahal, atlet butuh pemanasan sebelum terjun di arena, terutama untuk mengasah mental sebelum terjun dari papan/menara yang tinggi.
”Detail-detail kecil itu sangat memengaruhi keamanan dan kenyamanan atlet. Untuk itu, kami sangat berharap segera diperbaiki. Apalagi olahraga ini punya faktor risiko tinggi,” ujar Maria.
Penilaian serupa diungkapkan Pelatih Tim Nasional Loncat Indah Indonesia sekaligus anggota Bidang Pembinaan dan Prestasi PRSI Harli Ramayani. Atas dasar itu, menurut Harli, pegangan tangga harus lebih diperkuat. Bentuk tangga kalau bisa dibuat lurus, bukan spiral. Alas lantai menara harus diganti dengan yang lebih baik, yang tahan slip. Penyiram air harus dibuat mendatar agar tak menyentuh papan maupun menara loncat.
Adapun tempat latihan kering harus segera difungsikan dengan diberi fasilitas latihan, seperti trampolin. ”Karena itu hanya bagian kecil, seharusnya perbaikan bisa dilakukan dengan cepat. Lebih cepat lebih baik agar atlet kita juga bisa segera memanfaatkan arena itu untuk latihan sebelum Asian Games 2018,” ucapnya.
Ketua Technical Diving Committee Lina menuturkan, selain detail-detail kecil tersebut, secara keseluruhan kondisi arena akuatik Senayan sudah sangat baik. Arena itu sudah memiliki fasilitas kolam yang baik. Tempat meloncat pun demikian. Fasilitas penunjang juga sudah tidak bermasalah, seperti toilet.
Arena itu pun sudah menggunakan atap sehingga pertandingan tidak akan terganggu oleh perubahan cuaca yang ekstrem. ”Sekarang, arena itu hanya membutuhkan perbaikan pada detail-detail kecil tersebut agar arena yang sudah baik ini semakin optimal ketika digunakan,” tuturnya.
Pada acara pembukaan kemarin, Kompas menyaksikan salah satu panel pencatat waktu di kolam renang utama sempat terlepas ketika terpegang agak keras. Begitu juga beberapa panel yang akan disentuh para perenang saat menyelesaikan lomba beberapa tampak pemasangannya kurang kencang.
Seleksi atlet muda
Dua kejuaraan kali ini menjadi wadah seleksi PRSI mencari atlet muda loncat indah guna memperkuat pelatnas. Harli melanjutkan, mereka tengah mencari 3-4 atlet putra maupun putri yang berusia 15 tahun dan ke bawah.
Kriteria yang mereka cari antara lain berprestasi, berbakat, dan punya teknik meloncat yang baik. Nantinya, mereka akan memperdalam informasi mengenai kemampuan fisik, psikologi, dan sikap atlet tersebut.
”Ada beberapa yang kami amati. Mereka akan direkrut untuk memperkuat pelatnas, terutama untuk persiapan Asian Games 2018. Tetapi, penentuannya Januari 2018 nanti,” tuturnya.
Pada hari pertama, Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka mempertandingkan dua nomor loncat indah, yakni papan 1 meter individu putra dan papan 3 meter sinkronisasi putri.
Pada dua nomor itu atlet dari Malaysia berjaya. Pada papan 1 meter individu putra, atlet Malaysia, Muhammad Syafiq Puteh, juara dengan total skor 343,75. Sementara itu, pada papan 3 meter sinkronisasi putri, atlet Malaysia, Jasmine Lai Pui Yee/Kimberly Bong, menjadi juara dengan total skor 245,46.
Atlet Indonesia hanya mampu masuk tiga besar pada papan 3 meter sinkronisasi putri. Atlet pelatnas Maria Natalie Dinda/Linadini Yasmin duduk di posisi kedua nomor tersebut dengan total skor 217,92.
”Sekarang, Malaysia menjelma menjadi kekuatan utama cabang loncat indah Asia Tenggara. Ini semua karena mereka didukung fasilitas latihan kelas satu, dibimbing pelatih asing asal China, dan sering ikut kejuaraan. Dengan keberadaan arena akuatik Senayan yang sudah lebih baik, kami harap atlet-atlet loncat indah Indonesia menjadi lebih baik,” ujar Harli. (DRI/OKI)