TANGERANG, KOMPAS — Persaingan untuk mempertahankan diri di PGN Livoli Divisi Utama 2017 membutuhkan perjuangan berat bagi tim promosi. Tiga tim promosi, yakni tim putra Mabes TNI dan Sukun Surya Muda serta tim putri Vita Solo kini harus berjuang untuk menghindari degradasi.
Pada laga penyisihan di Pul P, Vita Solo menderita kekalahan ketiga, Selasa (5/12), kali ini dari Petrokimia Gresik, 0-3 (17-25, 22-25, 19-25). Sebelumnya mereka sudah menelan dua kekalahan dari putri Mabes TNI (2-3) dan TNI AU (0-3). Koleksi satu angka membawanya tenggelam di dasar klasemen.
Kapten Vita Solo, Rika Yuniar, di Gelanggang Olahraga Dimyati, Tangerang, mengatakan, sejarah berulang bagi timnya. Pada 2014, Vita Solo menjadi runner-up Livoli Divisi I dan masuk Divisi Utama. Namun, mereka menyerah pada persaingan Divisi Utama 2015. Pada 2016, mereka kembali merebut posisi kedua Divisi I, tetapi kini kembali terancam degradasi.
Pelatih Vita Solo Agus Suyanto mengatakan, anak asuhnya tidak bermain optimal karena tidak siap mental dan jam terbang. Mereka kekurangan lawan tanding di Jawa Tengah yang sekualitas dengan tim Divisi Utama.
Hal itu dirasakan Detty Fitriana, libero Vita Solo. "Mungkin karena grogi, tanganku seperti mati rasa," ujarnya. Sebagai penerima bola pertama, ia kerap gagal mengarahkan bola ke setter. Dari tiga laga, keberhasilannya menerima bola dengan baik hanya sejumlah hitungan jari. Menurut dia, penampilannya kali ini lebih buruk daripada dua tahun lalu karena tidak lagi fokus berlatih voli dan telah bekerja di instansi Pemerintah Kota Solo.
Padahal, menurut Agus, peran Detty amat vital untuk menentukan laju permainan. Namun, 80 persen peran libero itu tidak bekerja sehingga tidak ada serangan yang diciptakan.
Selain itu, Detty dan kawan-kawannya merasa asing dengan bola yang digunakan karena berbeda dengan yang digunakan semasa latihan. Bola yang digunakan pada Livoli ukurannya lebih kecil dan lebih ringan. Butuh teknik khusus untuk memukulnya.
Ardi, asisten pelatih Vita Solo, mengatakan, untuk mengarahkan bola ini, butuh tekanan yang lebih kuat dan tambahan gerakan mengangkat tangan. Para pemainnya pun tidak bisa cepat beradaptasi dengan pola itu.
Namun, para pemain Vita Solo berkomitmen untuk tetap bertahan di Divisi Utama. "Kalau terdegradasi, artinya kami harus mengulang perjuangan menjadi juara Divisi I," kata Rika.
Pada zona degradasi, Vita Solo akan berhadapan dengan Mabes TNI dan dua tim Pul Q, Alko Bandung dan TNI AL. Mabes TNI kemarin kalah dari TNI AU 0-3 (19-25, 21-25, 15-25). Sementara TNI AL takluk 1-3 (24-26, 26-24, 18-25, 22-25) dari putri PGN Popsivo Polwan, satu-satunya tim promosi yang sukses melaju ke empat besar.
Di semifinal, Popsivo sebagai juara Pul Q akan menghadapi runner-up Pul P Petrokimia Gresik. Pelatih Popsivo Dwi Sari mengatakan telah menyiapkan strategi untuk menghadapi lawan, di antaranya tidak melakukan rotasi pemain.
Sementara itu, juara Pul P TNI AU akan berhadapan dengan runner-up Pul Q Bank Jatim. Pelatih Bank Jatim Mashudi mengatakan akan berusaha menghentikan pemain TNI AU dengan merapatkan blok.
Pada bagian putra, runner-up Pul A Sukun Yuso Gunadarma akan melawan juara Pul B Bhayangkara Samator. Adapun juara bertahan TNI AU akan menghadapi Indomaret Sidoarjo atau Mars Kota Probolinggo. (DD01)