JAKARTA, KOMPAS — Kejuaraan Nasional Atletik 2017 dilaksanakan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia mulai Rabu (6/12) ini selama empat hari di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta. Kejurnas ini akan menjadi ajang evaluasi bagi atlet pelatnas.
"Pada kejurnas kali ini, semua atlet yang berada di pemusatan latihan nasional Asian Games 2018 maupun SEA Games 2019 akan ikut serta," kata Tigor M Tanjung, Sekretaris Jenderal PB PASI, Selasa (5/12) malam.
Menurut Tigor, saat ini, atlet pelatnas berada dalam tahap persiapan conditioning. Pada tahap ini, persiapan fisik tetap dimatangkan dengan mulai disertai perbaikan teknik. Itu sebabnya, lanjut Tigor, pada kejuaraan nasional kali ini semua atlet yang berada di pelatnas Asian Games Jakarta-Palembang 2018 maupun SEA Games Manila, Filipina, 2019 wajib ikut serta.
"Namun, mereka tidak dibebani target apa pun. Hanya memang pada kejurnas kali ini menjadi kesempatan penting bagi kami untuk melakukan evaluasi teknik bagi para atlet," ujarnya. Tigor menambahkan, jika menurut hasil evaluasi mereka belum mencapai perbaikan secara signifikan, atlet tersebut harus menjalani perbaikan teknik bertanding.
Mereka tidak dibebani target apa pun. Hanya memang pada kejurnas kali ini menjadi kesempatan penting bagi kami untuk melakukan evaluasi teknik bagi para atlet.
Sebelumnya, Harry Marra, pelatih terbaik Federasi Asosiasi Atletik Internasional (IAAF) 2016 asal Amerika Serikat, kepada Kompas menegaskan, dalam masa periodisasi, latihan fisik tidak perlu terlalu lama jika sang atlet sudah siap. Penajaman penguasaan teknik dari masing-masing nomor itulah yang dilakukan Marra kepada atlet atletik Indonesia yang tengah menjalani pelatnas Asian Games maupun SEA Games.
Seperti diketahui, Marra adalah pelatih yang membesarkan Ashton Eaton, atlet Amerika Serikat pemegang rekor dunia dasalomba yang sudah mengantongi dua medali emas Olimpiade.
559 atlet
Tigor mengatakan, selain kejurnas, PASI juga menggelar Kejuaraan Estafet U-18. Diselenggarakannya dua kejuaraan ini membuat jumlah peserta mencapai 559 atlet dari 30 provinsi.
Emilia Nova (23), atlet pelatnas pemegang rekor nasional saptalomba yang akan turun di kejurnas, mengatakan, lawan terberat pada kejurnas nanti adalah dirinya sendiri. "Terutama ketika mengikuti nomor lari gawang, saya harus menyelesaikan 10 gawang yang harus dilewati. Jadi benar-benar kami harus konsentrasi," ujarnya.
Di nomor ini, catatan waktu rata-rata pesaing Emil berkisar 14 detik. "Lawan berat saya itu Dedeh Erawati (37) yang sudah memiliki catatan waktu 13,63 detik. Hanya sayangnya Kak Dedeh tidak ikut serta," kata Emil yang kini catatan waktunya sudah mencapai 13,35 detik.
Sementara itu, Maria Natalia Londa (27), atlet pelatnas lainnya yang menjadi pemegang medali emas lompat jauh Asian Games Incheon 2014, juga akan bertarung di kejurnas. Maria enggan mengomentari calon lawannya yang sebagian besar berusia lebih muda.
"Saya akan tetap berusaha untuk bisa tampil yang terbaik saja," katanya tegas. (NIC)