Penyerang Paris Saint-Germain, Neymar, kaget ketika hendak mengambil tendangan pojok dalam laga pamungkas Grup B Liga Champions kontra Bayern Muenchen di Allianz Arena, Rabu (6/12) dini hari WIB. Ia dilempar segepok uang palsu oleh fans Bayern yang duduk di tribune penonton.
Pemain asal Brasil itu lantas menyingkirkan uang palsu tersebut dengan kakinya dan melanjutkan tendangan pojoknya. Tidak lama kemudian wujud uang palsu itu pun tersebar di media sosial. Uang palsu bernominal 500 euro itu memiliki gambar wajah Neymar di bagian tengah.
Seperti dilansir laman The Daily Mail, aksi fans Bayern melempar uang palsu ini serupa dengan yang sudah mereka lakukan akhir November ketika bertandang ke kandang Anderlecht. Fans Bayern saat itu memprotes UEFA dan Anderlecht karena mematok harga tiket hingga 100 euro atau Rp 1,8 juta per lembar. UEFA pun kini sedang menyiapkan sanksi terhadap Bayern karena aksi itu merupakan pelanggaran.
Fans Bayern kembali menemukan sasaran untuk melampiaskan kekecewaan ketika Neymar datang ke Allianz Arena. Sebagai pemain termahal di dunia saat ini—dibeli dari Barcelona senilai 222 juta euro atau Rp 3,5 triliun—Neymar telah menjadi simbol kapitalisme industri sepak bola Eropa di era modern. Standar harga pemain yang semakin mahal memaksa klub harus memperoleh lebih banyak uang agar bisa bersaing. Penonton ikut terkena getahnya karena harga tiket melambung.
Terlepas dari itu, aksi fans Bayern ini bisa menjadi pengingat bahwa uang belum tentu menjamin kemenangan. Neymar dan PSG yang ambisius musim ini bisa takluk di tangan Bayern, 1-3, walaupun PSG akhirnya tetap bisa menjuarai Grup B.
Ucapan penyerang sayap Bayern, Arjen Robben, September lalu, pun menjadi relevan. ”PSG mengeluarkan uang lebih banyak daripada kami, tetapi uang tidak akan mencetak gol,” kata Robben sebelum menghadapi PSG pada laga pertama.
Bahkan, ini kekalahan kedua yang didapat PSG secara beruntun. Akhir pekan lalu, PSG dikalahkan RC Strasbourg, 1-2, pada laga Liga Perancis. Padahal, Strasbourg merupakan tim promosi yang kini masih berada di peringkat ke-16 klasemen sementara.
Dari aspek individu pemain, Neymar sebagai ikon klub tidak bisa mencetak gol dalam kedua laga terakhir PSG. ”Saya tidak khawatir. Neymar bisa terus berkembang bersama tim,” kata Pelatih PSG Unai Emery.
Namun, Emery sebaiknya tetap waspada karena perjalanan PSG di Liga Champions masih panjang. Jika masih ingin mewujudkan mimpi meraih gelar juara untuk pertama kalinya, mereka tidak boleh terlena.
Kini, PSG ibarat sebuah kapal mewah yang memiliki lubang kebocoran. Tinggal bagaimana PSG bisa mencari dan menambal lubang itu sesegera mungkin. (AP/AFP/DEN)