Penggemar basket di Tanah Air terpaksa memupus asa untuk menikmati Liga Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017/2018 tanpa bayang-bayang kasus pengaturan skor. Liga tetap bergulir hari ini, meski penanganan kasus pengaturan skor yang diduga juga melibatkan 13 pemain atau pelatih di 3-4 tim itu belum dituntaskan oleh PP Perbasi.
Masih terekam dengan jelas harapan yang disampaikan pelatih basket Rifky Antolion agar kasus pengaturan skor pada laga IBL musim lalu bisa dituntaskan sebelum liga musim ini bergulir. "Pencinta bola basket Tanah Air tidak ingin kembali tertipu karena selama ini ada beberapa hasil pertandingan diatur skornya," kata Rifky (Kompas, 2/12).
Mantan pemain basket, Octaviarro Romely Tamtelahitu, juga berpendapat serupa. "Jika dugaan keterlibatan ke-13 pemain dan pelatih itu tidak tuntas, itu sama saja mempertontonkan sandiwara," katanya.
Direktur Utama IBL Hasan Gozali menegaskan, tidak ada alasan untuk menunda pelaksanaan IBL musim 2017/2018, yang Seri I akan berlangsung Jumat-Minggu (8-10/12) di Semarang, Jawa Tengah.
"IBL sudah mem-blacklist nama-nama yang dianggap terlibat dalam kasus judi pengaturan skor itu. Itu sebabnya IBL tetap bisa bergulir," kata Hasan saat dihubungi, Kamis (7/12).
Seperti diberitakan sebelumnya, skandal pengaturan skor terjadi di tim JNE Siliwangi Bandung dalam laga Seri IV IBL musim 2016/2017 di Jakarta. PP Perbasi lantas menjatuhkan sanksi larangan beraktivitas di basket Tanah Air bagi delapan pemain dan seorang ofisial JNE Siliwangi Bandung yang terbukti terlibat skandal itu. Di luar mereka, PP Perbasi juga tengah menyelidiki dugaan keterlibatan 13 pemain atau pelatih lokal dari 3-4 tim lain.
Empat pemain asing diduga juga terseret pengaturan skor yang melibatkan bandar judi internasional itu. Sejauh ini, baru dua mantan pemain asing dari klub Satya Wacana Salatiga, Jarron Crump (25) dan Nate Maxey (25), yang diduga terlibat pengaturan skor itu. Dua pemain asal Amerika Serikat itu masuk dalam daftar hitam dari PP Perbasi.
Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih, saat dihubungi melalui Whatsapp, kemarin, tidak memberikan jawaban saat ditanya tenggat penuntasan kasus pengaturan skor tersebut. Sementara Ketua Bidang Hukum PP Perbasi George Fernando Dendeng, sebelumnya menyatakan, pihaknya memang tidak menentukan target waktu penuntasan kasus itu.
Siliwangi vs Satya Wacana
Pada pertandingan hari pertama IBL 2017-2018, Jumat ini, salah satunya akan mempertemukan tim Siliwangi Bandung dan Satya Wacana Salatiga.
Pertemuan ini menarik mengingat kedua tim terkait dengan kasus judi pengaturan skor pada musim lalu. Namun, pemain ataupun manajemen tim Siliwangi musim ini berbeda daripada musim lalu.
Terlepas dari belum tuntasnya kasus pengaturan skor musim lalu, Hasan masih optimistis IBL tidak akan ditinggalkan penggemarnya. Alasannya, tiket VIP dan terusan untuk seri pertama sudah habis terjual. (NIC)