NAPOLI, MINGGU — Derbi Italia antara Juventus dan Inter Milan yang berakhir imbang, 0-0, Minggu (10/12) dini hari WIB, gagal dimanfaatkan para rivalnya, Napoli dan AS Roma, untuk memangkas jarak. Status Inter sebagai capolista atau pemuncak klasemen Serie A saat ini masih bisa dipertahankan.
Baik Napoli dan Roma juga menjalani dua laga berbeda yang berakhir tanpa gol, Minggu malam. Napoli, yang berpeluang besar merebut kembali puncak klasemen, justru ditahan imbang Fiorentina, 0-0, di Stadion San Paolo, kandang mereka. Sementara Roma ditahan imbang Chievo, 0-0, di Stadion Marc’Antonio Bentegodi, Verona.
Dengan hasil ini, Inter masih di puncak klasemen dengan 40 poin. Adapun Napoli di peringkat kedua dengan 39 poin, lalu Juventus 38 poin, dan Roma 35 poin.
Napoli, yang bermain tanpa Lorenzo Insigne karena masih cedera, tampak kewalahan menembus pertahanan Fiorentina. Sebaliknya, Fiorentina justru lebih bisa menguasai permainan.
Artinya, Napoli yang mengilap sejak awal musim sekarang sedang menurun penampilannya. Mereka belum bisa menang sejak dikalahkan Juventus, 0-1, pada dua pekan lalu.
Sementara itu, hasil imbang pada laga Chievo kontra Roma sangat dipengaruhi penampilan cemerlang kiper Chievo, Stefano Sorrentino (38). Kiper gaek itu berkali-kali menyelamatkan gawangnya dari serangan Roma. Dalam laga itu, Roma melepaskan tendangan ke gawang hingga 24 kali.
Penyelamatan heroik Sorrentino itu terutama terjadi ketika ia menahan tembakan Patrik Schick yang dilakukan dengan tumit dan beberapa detik lalu kembali menahan tendangan Gerson. Pada menit ke-83, bola yang ditendang Schick sudah tepat mengarah ke gawang, tetapi Sorrentino menahannya dengan kaki kanan sambil melompat.
Alhasil, Schick gagal mencetak gol pada laga debutnya itu. Pemain pinjaman dari Sampdoria itu sudah bisa dimainkan karena baru pulih dari cedera.
”Kami memang tidak bisa mencetak banyak gol seperti laga-laga sebelumnya, tetapi Schick memperlihatkan bahwa ia bisa bermain bagus sebagai penyerang, baik di sisi kanan maupun tengah,” kata Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco, seperti dikutip laman Football-Italia. Di Francesco menyatakan, Roma tidak lagi bisa hanya mengandalkan striker Edin Dzeko sebagai mesin gol.
Kehadiran Schick pun menjadi keuntungan karena Roma harus pintar merotasi pemain karena masih bakal menjalani jadwal padat di Serie A maupun Liga Champions.
Melegakan
Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti mengatakan bahwa pulang dari Turin dengan membawa satu poin sudah cukup melegakan. ”Masih bisa mendapat poin dan tidak kebobolan adalah sesuatu yang positif,” katanya.
Juventus memang menjadi ujian terberat bagi Inter yang musim ini bangkit menjadi salah satu calon kuat peraih gelar juara. Dengan menghindari kekalahan dari Juventus, Inter pun dinilai masih beruntung.
Jurnalis senior di Italia, Gianni Brera, menyebut laga derbi Italia ini sebagai laga yang sempurna. Kedua tim sama-sama memperlihatkan serangan dan pertahanan terbaik di Italia. Karena itu, laga berakhir tanpa gol.
Pendapat itu masuk akal karena Pelatih Juventus Massimiliano Allegri tetap gembira meski timnya tidak mampu mencetak gol. Ini merupakan anomali dari sikap Allegri yang sering mengamuk meski timnya menang dalam beberapa laga. Mantan pelatih AC Milan yang perfeksionis itu merasa timnya sudah menampilkan yang terbaik.
”Memalukan juga karena kami tidak bisa menang, tetapi ketika melihat tim sudah banyak berkembang, saya puas,” kata Allegri.
Berbeda dengan pelatihnya, gelandang Juventus, Miralem Pjanic, melihat hasil seri ini sebagai kerugian besar bagi Juventus yang sedang membidik gelar juara ketujuh beruntun musim ini.
Bagi Pjanjic, Inter harus bisa dihambat selagi ada kesempatan. Hasil seri membuat Inter masih bisa bernapas dan mengganggu ambisi Juventus.