JAKARTA, KOMPAS — Pembinaan atlet bulu tangkis ganda Indonesia akan dilakukan sejak usia sedini. Upaya ini antara lain dilakukan dengan menggelar beragam turnamen bulu tangkis ganda untuk kelompok umur 15-17 tahun.
Pelatih nasional ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan, turnamen adalah metode pembinaan paling efektif. Pembinaan ini idealnya dimulai usia 12-14 tahun agar rentang usia antargenerasi tidak terlalu jauh.
”Pembinaan penting untuk regenerasi pemain. Jangan sampai regenerasi sulit terjadi seperti pada sektor tunggal putra,” ujar Herry di sela-sela jumpa pers turnamen bulu tangkis Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2017 di Jakarta, Senin (11/12).
Pembinaan penting untuk regenerasi pemain. Jangan sampai regenerasi sulit terjadi seperti pada sektor tunggal putra.
Hingga saat ini, Yonex-Sunrise Doubles Special Championships jadi satu-satunya turnamen khusus sektor ganda. Menurut Herry, turnamen tersebut menjadi ajang pencarian bibit ganda muda. Salah satu atlet ganda jebolan turnamen ini adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Candra Wijaya, mantan pebulu tangkis nasional, mengatakan, selama ini pemain ganda Indonesia masih bertumpu pada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran), Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (putra), dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (putri).
”Pengganti mereka harus disiapkan dari sekarang. Perlu pembinaan yang fokus dan terarah,” ujar peraih medali emas ganda putra Olimpiade Sydney tahun 2000 yang berpasangan dengan Tony Gunawan itu.
Dahulu, kata Candra, pemain bulu tangkis ganda masih dipandang sebelah mata. Akibatnya, turnamen khusus pemain ganda sangat minim di Indonesia. Kini, kondisi mulai berbalik sejak ujung tombak kejayaan bulu tangkis nasional ada di pemain-pemain ganda.
Turnamen sektor ganda
Turnamen khusus ganda ini digelar untuk kedelapan kali, 19-23 Desember 2017. Turnamen yang akan berlangsung di Candra Wijaya International Badminton Centre, Tangerang Selatan, ini terdiri atas enam kategori.
Kategori pertandingan meliputi ganda putra, putri, dan campuran usia di bawah 15 tahun atau pemula (U15), remaja (U17), serta taruna (U19). Selain itu, ada juga kategori senior 85+ untuk mantan atlet, kelas internal untuk non-atlet, dan tiga lawan tiga (3 on 3). ”Kategori 3 on 3 untuk kalangan tertentu, seperti mantan atlet, menteri, atau presiden,” ujar Candra.
Pemenang turnamen akan mendapat poin nasional. Besaran poin setiap kategori akan berbeda. Candra mengatakan, turnamen ini adalah upaya memajukan bulu tangkis Indonesia. Karena itu, peserta turnamen didominasi oleh pemula. Pendaftaran ditutup 13 Desember 2017.
Hendra Setiawan, pebulu tangkis ganda putra lainnya, berharap turnamen khusus sektor ganda bisa lebih banyak digelar di Indonesia. Turnamen memberi ruang bagi pebulu tangkis muda unjuk kemampuan dan berpeluang dilirik pelatih nasional.
Turnamen ini sekaligus menjadi peresmian gedung latihan seluas 6.500 meter persegi milik Candra Wijaya. Fasilitas gedung latihan terdiri atas sembilan lapangan bulu tangkis berstandar internasional dengan kapasitas penonton 1.500 orang. Peserta turnamen akan memperebutkan total hadiah Rp 200 juta. (KRN)