Final Dini Raksasa Eropa
NYON, SENIN — Dua raksasa Eropa, Real Madrid dan Paris Saint-Germain, langsung bertemu pada babak 16 besar Liga Champions musim ini. ”El Real” yang membidik gelar juara ketiga beruntun bakal menghadapi halangan besar karena PSG yang sangat ambisius tidak akan mudah dilewati.
Hasil undian babak 16 besar yang berlangsung di markas UEFA di Nyon, Swiss, Senin (11/12) itu, menjadi ”kesalahan” Real. Finis sebagai runner-up Grup H mengharuskan Real menghadapi tim yang menjadi juara grup. PSG adalah juara Grup B.
”Laga ini seharusnya menjadi laga final karena Real dan PSG merupakan kandidat kuat peraih trofi Liga Champions,” kata Direktur Real Madrid Emilio Butragueno.
Laga ini seharusnya menjadi laga final karena Real dan PSG merupakan kandidat kuat peraih trofi Liga Champions.
El Real menyadari, PSG kini merupakan kekuatan yang menakutkan di Eropa. Setelah mendapatkan Neymar dari Barcelona seharga 222 juta euro atau Rp 3,5 triliun dan Kylian Mbappe dari AS Monako, PSG memiliki lini serang mematikan. Neymar dan Mbappe dapat cepat mendukung peran Edinson Cavani dalam hal menjebol gawang lawan.
Di Liga Perancis, PSG sudah mengoleksi 51 gol dan selama penyisihan grup Liga Champions mencetak 25 gol. Di Grup B Liga Champions, Neymar dan Cavani masing-masing mencetak enam gol, sementara Mbappe mencetak empat gol.
Produktivitas semacam itu merupakan hal yang diharapkan PSG sejak awal musim. Mereka bertekad ingin menjadi kekuatan baru di Eropa. Karena itu, mereka tidak setengah hati dalam berbelanja pemain meski dengan risiko membuat UEFA curiga PSG telah melanggar regulasi financial fair play (FFP).
Jika mesin gol di kubu PSG merata, Real Madrid masih mengandalkan Cristiano Ronaldo. Pemain yang baru saja mendapatkan penghargaan Ballon d’Or kelima itu telah mencetak sembilan gol selama penyisihan Grup H. Ini merupakan rekor baru yang diukir Ronaldo.
Namun, Real yang mengukir sejarah sebagai klub yang mampu menjuarai Liga Champions dua kali beruntun pada dua musim lalu itu secara mengejutkan takluk di hadapan Tottenham Hotspur 1-3 di fase grup. Di laga kedua di Stadion Santiago Bernabeu, Spurs masih bisa menahan Real, 1-1.
”PSG memang tim yang kuat, tetapi pemain kami mampu bangkit di saat yang dibutuhkan,” kata Butragueno.
PSG memang tim yang kuat, tetapi pemain kami mampu bangkit di saat yang dibutuhkan.
Pendapat itu bisa masuk akal mengingat Ronaldo yang sempat tenggelam pada awal musim ternyata bisa bangkit dan menginspirasi timnya menang atas Sevilla 5-0 di Liga Spanyol, akhir pekan lalu.
Sementara itu, Presiden PSG Nasser al-Khelaifi mengatakan, timnya siap menghadapi tim mana pun termasuk Real. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa laga ini bakal memberikan sebuah momen ajaib kepada para penggemar sepak bola.
Meski demikian, PSG perlu waspada karena penampilan mereka belakangan ini terlihat menurun. Dalam tiga laga terakhir, mereka dikalahkan tim promosi Liga Perancis, RC Strasbourg, 1-2, dan dilumat Bayern Muenchen, 1-3, pada laga pamungkas Grup H.
Pembawa sial
Rival Real di Spanyol, Barcelona, juga mendapatkan lawan yang tidak mudah, yaitu Chelsea. Dalam pertemuan kedua tim, Chelsea merupakan salah satu tim yang membawa sial bagi Lionel Messi. Bintang Barcelona itu sampai saat ini belum berhasil menjebol gawang ”The Blues”.
Dalam 10 pertemuan terakhir di Liga Champions, ”Blaugrana” pun hanya mampu memenangi dua laga. Terakhir Chelsea mengalahkan Barcelona pada semifinal Liga Champions musim 2011-2012. Saat itu, Chelsea yang dilatih oleh Roberto Di Matteo kemudian keluar sebagai juara untuk kali pertama.
Namun, Chelsea telah berubah. Mereka menjadi tim Inggris satu-satunya yang menjadi runner-up grup Liga Champions musim ini.
”Laga-laga itu sudah menjadi masa lalu. Saat ini beda cerita. Sekarang sama sekali berbeda. Pertandingan seperti ini (melawan Barcelona) adalah kesempatan bagus bagi setiap pemain untuk menunjukkan nilai yang tepat, setiap pemain harus tampil sebaik mungkin,” ujar Pelatih Chelsea Antonio Conte dikutip Daily Mail. (AFP/Reuters/DEN)