Tim putri Kalbar unggul lebih dulu lewat Syenida Meryfadina memanfaatkan umpan dari pemain tengah Mepi Pia, 1-0. Putri Papua lalu bangkit melalui serangan dari sayap untuk membongkar pertahanan Kalbar. Strategi ini membawa hasil pada menit ke-14, pemain tengah Papua, Rulin Aspalek, mencetak gol melalui tendangan keras, 1-1.
Pada menit akhir babak pertama, Papua berbalik unggul melalui kaki pemain senior Papua Yudith Herlina Sada. Pemain senior ini menerobos pertahanan Kalbar dan melepaskan tendangan ke kanan gawang Kalbar yang dikawal Bella Rochma Nadya Putri. Skor 2-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Selain mempertahankan gelar juara Piala Pertiwi, Papua juga membawa pulang gelar pemain terbaik yang diraih Yudith. Kemenangan Papua telah diperkirakan karena diperkuat sejumlah pemain berpengalaman. Kompetisi sepak bola putri berjalan rutin sehingga regenerasi lancar. Di dalam tim terdapat pemain muda berusia 15 tahun.
Berbeda dengan Papua, Kalbar baru pertama kali tampil di Piala Pertiwi. ”Saya cukup puas dengan hasil ini. Pemain sudah tampil baik,” kata Pelatih Kalbar Sofie Imam Faizal.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia Papat Yunisal mengatakan, Piala Pertiwi digunakan untuk mencari pemain potensial yang akan diikutkan dalam Kompetisi AFF U-15 dan Asian Games 2018.
Tim pencari bakat dipimpin Direktur Teknik PSSI Danurwindo, didampingi Berti Tutuarima, dan Zulkarnaen Lubis. Pelatnas akan dimulai pada Februari. ”Menurut rencana, latihan digelar di Palembang untuk menyesuaikan tempat pertandingan,” kata Papat. Timnas putri dijadwalkan melakukan uji coba melawan salah satu klub sepak bola putri di Thailand dan timnas Timor Leste pada April 2018.
Danurwindo berharap, kompetisi sepak bola putri dapat berlangsung rutin untuk meningkatkan kualitas sepak bola putri Indonesia (RAM)