MILAN, KOMPAS — Pekan ke-17 Liga Italia yang dimulai Sabtu (16/12) menjadi kesempatan bagi Inter Milan mengukuhkan posisi di puncak klasemen sementara dan menjauh dari pesaing terdekatnya, Napoli. ”I Nerazzurri”, julukan Inter Milan, akan bertemu Udinese di kandang sendiri dan berpeluang meraih poin penuh. Adapun Napoli yang bertemu Torino di kandang lawan, Minggu, dan diprediksi tak akan mudah meraih poin.
Inter Milan terus menunjukkan tren positif di Liga Italia. Dari 16 laga yang telah dilalui, anak asuhan Pelatih Luciano Spalletti itu menang 12 kali, imbang 4 kali, dan tidak pernah kalah. Dalam lima laga terakhir di liga mereka menang 3 kali dan imbang 2 kali, termasuk menahan imbang juara bertahan Juventus 0-0 di Turin di laga terakhir.
Inter pun cukup baik dalam menyerang dan bertahan. Mereka menciptakan 33 gol dari 16 laga atau keempat terproduktif di Liga Italia. Mereka hanya kebobolan 10 gol, paling minim kebobolan bersama Napoli dan AS Roma. Karena itu mereka kini memuncaki klasemen dengan 40 poin dari 16 laga.
Para pemain Inter juga lebih bugar, terutama pemain utamanya, karena juara 18 kali Liga Italia itu tidak mengikuti kompetisi Eropa. Terakhir, skuad utama diistirahatkan kala Inter menjamu tim Serie C, Pordenone, dalam 16 besar Piala Italia.
Adapun Udinese cenderung tak stabil di Liga Italia. Dari 15 laga yang telah dilalui, ”Zebrette”, julukan Udinese, hanya menang 6 kali dan kalah 9 kali. Lima laga terakhir di Liga Italia, anak asuhan Pelatih Massimo Oddo itu menang 3 kali dan kalah 2 kali, termasuk menang susah payah 2-0 atas juru kunci Benevento.
Rekor gol Udinese juga minus. Tim yang bermarkas di Stadion Dacia Arena itu mencetak 23 gol dan kebobolan 24 gol.
Meski Inter diunggulkan, mereka tak boleh meremehkan tamunya karena Udinese tak bermain di Piala Italia pada tengah pekan. Kubu Inter pun tidak mau menganggap enteng Udinese. Pemain belakang Inter Milan, Andrea Ranocchia, menyadari, karena berada di puncak klasemen, semua lawan termotivasi mengalahkan mereka. ”Karena berada di puncak, tim yang akan kami hadapi pasti memberikan perlawanan 100 persen,” ujarnya.
Sementara itu, Napoli yang berada di peringkat kedua harus menjalani laga sulit. ”Partenopei”, julukan Napoli, akan berhadapan dengan Torino. Kendati tak stabil di Liga Italia, motivasi Torino tengah meningkat karena berhasil menaklukkan Lazio 3-1 di Roma.
Sebaliknya, Napoli dalam bentuk permainan yang buruk. Dua laga terakhir Liga Italia, mereka hanya imbang 0-0 dengan Fiorentina dan takluk 0-1 dari Juventus. Selain itu, dalam laga penentu Liga Champions di tengah pekan lalu, mereka kalah 1-2 dari Feyenoord di Rotterdam, yang membuat mereka tersingkir dari perburuan piala.
Akan tetapi, Torino tetap tak boleh jemawa sebab Napoli justru ingin bangkit dari rentetan buruk itu. Apalagi mereka tetap memiliki motivasi tinggi untuk bersaing di papan atas.
Dari laga lain, Juventus yang berada di peringkat ketiga akan berhadapan dengan Bologna yang berada di peringkat ke-11 di kandang Bologna. AS Roma yang berada di peringkat keempat akan berhadapan dengan Cagliari yang berada di peringkat ke-14. Kedua tim itu diprediksi tak akan mendapatkan hambatan berarti dari lawannya sehingga mereka akan tetap berada di papan atas dalam perburuan gelar juara Liga Italia. (REUTERS/DRI)