Tantangan Berat Real Madrid
ABU DHABI, JUMAT — Real Madrid berpeluang besar menjadi tim pertama yang menjuarai Piala Dunia Klub dua kali beruntun jika mengalahkan Gremio pada laga final, Sabtu (16/12), di Abu Dhabi. Namun, Gremio juga ingin mengulang prestasi pada 1983 dan siap menumbangkan Real Madrid.
Laga di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, itu bakal menjadi adu gengsi antardua konfederasi sepak bola terkuat di dunia. Madrid mewakili konfederasi Eropa atau UEFA dan Gremio dari Brasil mewakili konfederasi Amerika Selatan (Conmebol).
Bagi Madrid sebagai juara bertahan, final itu dapat mengantar mereka mengukir rekor sebagai tim pertama yang dua kali beruntun juara dunia. Sebelumnya, Madrid meraih Piala Dunia Klub pada 2014 dan 2016.
Bagi Gremio, kemenangan sangat penting untuk mengakhiri paceklik gelar juara dunia yang sudah berlangsung 34 tahun. Gremio pernah meraih Piala Interkontinental, yang kini menjadi Piala Dunia Klub, pada 1983. Kala itu, Gremio menang 2-1 atas Hamburg SV.
Di sisi lain, Gremio juga perlu mengembalikan pamor klub asal Amerika Selatan yang sudah empat tahun kalah dari klub-klub Eropa. Terakhir kali klub Amerika Selatan yang meraih Piala Dunia Klub adalah Corinthians setelah mengalahkan Chelsea, 1-0, pada 2012.
Gremio diperkirakan bakal memanfaatkan permainan Real Madrid yang belum stabil untuk merebut kemenangan. Manajer Gremio Renato Portaluppi dikenal sebagai pelatih yang jeli mengamati kelemahan lawan.
Gremio diperkirakan bakal memperkuat pertahanan dengan formasi 4-2-3-1. Delapan pemain Gremio bakal memenuhi sekitar kotak penalti untuk memutus aliran bola bagi mesin gol ”El Real”, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema.
Ruang tembak bagi kedua pemain itu akan dipersempit agar kian sulit mencetak gol. Membuat keduanya frustrasi sangat penting bagi Gremio karena akan menarik gelandang dan bek El Real untuk maju dan membantu serangan.
Lubang di pertahanan Madrid akan memudahkan Gremio untuk mencetak gol melalui serangan balik yang cepat.
Lucas Barrios dan Luan Vieira menjadi andalan untuk serangan cepat Gremio. Jika Barrios dijaga ketat, Luan akan menjadi ancaman bagi Madrid.
Taktik semacam itu dipraktikkan Real Betis dan Girona untuk menjegal Madrid pada Liga Spanyol. Kedua klub itu kualitasnya jauh di bawah Madrid, tetapi justru dapat menang.
Enggan meremehkan
Manajer Real Madrid Zinedine Zidane enggan meremehkan Gremio. Bagi Madrid, semua lawan harus dihadapi dengan kekuatan penuh untuk menjamin kemenangan.
”Saya tidak tahu Liga Brasil dengan baik, tetapi saya melihat permainan mereka di semifinal dan mereka adalah tim yang bagus. Kami akan menaikkan standar permainan kami melawan mereka,” kata Zidane.
Pelatih asal Perancis itu memperkirakan laga bakal berlangsung ketat. Pengalaman tertinggal satu gol saat melawan Al Jazira pada semifinal membuat pemain Madrid tidak boleh meremehkan Gremio.
Dengan kondisi Gareth Bale yang belum bugar, Madrid diperkirakan memainkan formasi 4-3-1-2, dengan Ronaldo dan Benzema di lini depan. Isco dan Casemiro akan berperan untuk membagi bola dan membuka ruang bagi keduanya.
Zidane juga menyiapkan serangan dari Luka Modric dan Mateo Kovacic atau Marco Asensio. Serangan dari sayap diperlukan untuk membongkar kuatnya pertahanan Gremio yang menumpuk pemain di kotak penalti. (REUTERS/AP/ECA)