Menpora: 40 Cabang Didanai
SLEMAN, KOMPAS — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memastikan pemerintah mendanai pelatnas 40 cabang olahraga untuk Asian Games 2018 mulai Januari. Namun, 22 pengurus cabang diminta segera menyerahkan proposal anggaran sesuai tenggat waktu baru, 18 Desember.
Saat menghadiri Apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (16/12), Imam mengatakan, dari 40 cabang olahraga, baru 18 cabang yang menyerahkan proposal anggaran pelatnas Asian Games 2018. Karena itu, Kemenpora mengundur batas waktu penyerahan proposal tiga hari.
”Kami beri waktu sampai 18 Desember untuk menyerahkan proposal, baik untuk pemusatan latihan, uji coba, maupun alat latih dan tanding, termasuk uji coba dan latihan ke luar negeri,” katanya.
Kami beri waktu sampai 18 Desember untuk menyerahkan proposal, baik untuk pemusatan latihan, uji coba, maupun alat latih dan tanding, termasuk uji coba dan latihan ke luar negeri.
Menurut Imam, tahun ini baru 23 cabang yang menggelar pelatnas. Namun, dia memastikan, mulai Januari 2018 pemerintah akan mendanai pelatnas 40 cabang untuk Asian Games. ”Semua kami perhatikan. Jadi, tidak ada ceritanya mereka tidak melakukan pelatnas,” katanya.
Pemerintah berkomitmen menyukseskan Asian Games, baik dari sisi penyelenggaraan, infrastruktur, maupun prestasi. Sukses itu penting untuk menunjukkan, Indonesia mampu jadi tuan rumah ajang olahraga internasional. ”Ini momentum penting bagi Indonesia untuk dipercaya dunia internasional,” katanya.
Karate
Untuk pelatnas Asian Games, cabang karate mengajukan dana lebih dari Rp 50 miliar. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB FORKI Zulkarnaen Purba mengatakan, pengajuan dana itu belum terlalu rinci, dengan catatan untuk menggunakan dana sepanjang pelatnas tahun depan.
Besaran dana itu termasuk untuk enam kali uji coba mengikuti Premier League dan Seri A Federasi Karate Dunia (WKF), Kejuaraan Dunia, dan Kejuaraan Asia. Selain itu, pelatnas Asian Games yang diikuti menangani 24 karateka, 4 pelatih lokal, 2 pelatih luar negeri, dokter, dan asisten, serta 2 tenaga pemijat.
”Dengan 24 karateka, berarti masih 200 persen dari kuota. Kami ingin setiap karateka memiliki lawan tanding, dan diterapkan sistem promosi-degradasi hingga Maret,” ujar Zul.
Salah satu parameter adalah uji coba akhir pekan lalu. Dari 16 karateka pelatnas di 13 kelas, hanya 8 karateka yang meraih emas, 3 mendapat perak, dan 1 perunggu. ”Kami langsung evaluasi, menggeser mereka yang gagal meraih emas, dan memasukkan peraih emas dan perak ke pelatnas,” kata Zul.
Direktur Performa Tinggi Frans Nurseto mengatakan, selain prestasi, kesehatan fisik dan psikologi karateka juga dinilai, selain juga kelincahan, mobilitas, kecepatan, dan eksplosivitas tenaga. Cabang karate Asian Games 2018 mempertandingkan 12 nomor, masing-masing 5 nomor kumite dan 1 nomor kata untuk putra dan putri. (HRS/NIC)